banner pilkada 2024

Lirik dan Terjemahan Lagu Cruel Summer – Taylor Swif

Surabaya – Inilah lirik dari lagu “Cruel Summer” yang dinyanyikan oleh Taylor Swift, yang sangat related dengan kenyataan.

Tidak mengherankan jika lagu ini menjadi favorit banyak orang dan sering digunakan sebagai latar suara di TikTok.

Lagu “Cruel Summer” mengisahkan kisah asmara Taylor yang toxic selama musim panas.

Walaupun begitu, dia berjuang keras untuk tetap mempertahankan hubungan dengan kekasihnya karena perasaan cinta yang masih menyala.

Lagu ini dirilis pada tahun 2019 sebagai bagian dari album “Lover” dan telah berhasil mendapatkan jutaan pendengar.

 

Lirik dan Terjemahan Lagu Cruel Summer – Taylor Swif

Berikut Lirik Lagu Cruel Summer-Taylor Swift dan Terjemahan:

 

Fever dream high in the quiet of the night

(Mimpi saat demam tinggi dalam kesunyian malam)

 

You know that I caught it

(Kau tahu aku mendapatkannya)

 

Bad, bad Boy

(Pria nakal)

 

Shiny toy with a price

(Adalah mainan berkilau yang berharga)

 

You know that I bought it

(Kau tahu aku membelinya)

 

Killing me slow, out the window

(Membunuhku perlahan, di luar jendela)

 

I’m always waiting for you to be waiting below

(Aku selalu menantikanmu untuk menungguku di bawah)

 

Devils roll the dice, angels roll their eyes

(Setan melempar dadu, malaikat memutar mata mereka)

 

What doesn’t kill me makes me want you more

(Apa yang tidak membunuhku membuatku menginginkanmu lebih)

 

And it’s new, the shape of your body

(Dan ini baru, lekukan tubuhmu)

 

It’s blue, the feeling I’ve got

(Ini menyedihkan, perasaan yang kurasa)

 

And it’s ooh, whoa, oh

(Dan ini ooh, woah, oh)

 

It’s a cruel summer

(Ini musim panas yang kejam)

 

It’s cool, that’s what I tell ‘em

(Ini keren, itu yang kukatakan pada mereka)

 

No rules in breakable heaven

(Tidak ada aturan dalam hubungan ini)

 

But ooh, whoa oh

(Tapi ooh, woah, oh)

 

It’s a cruel summer

(Ini musim panas yang kejam)

 

With you

(Bersamamu)

 

Hang your head low

(Kau tundukkan kepalamu)

 

In the glow of the vending machine

(Seperti di capitan mesin penjual)

 

I’m not dying

(Aku tidak sekarat)

 

You say that we’ll just screw it up in these trying times

(Kau berkata kita hanya merusak hubungan di masa sulit ini)

 

We’re not trying

(Kita bahkan tidak mencobanya)

 

So cut the headlights, summer’s a knife

(Jadi tanpa pengaman, musim panas bagaikan pisau)

 

I’m always waiting for you just to cut to the bone

(Aku selalu menunggumu untuk menyakitiku lagi)

 

Devils roll the dice, angels roll their eyes

(Setan melempar dadu, malaikat memutar mata mereka)

 

And if I bleed, you’ll be the last to know

(Dan jika aku berdarah, kau akan jadi yang terakhir tahu)

 

Oh it’s new, the shape of your body

(Dan ini baru, lekukan tubuhmu)

 

It’s blue, the feeling I’ve got

(Ini menyedihkan, perasaan yang kurasa)

 

And it’s ooh, whoa, oh

(Dan ini ooh, woah, oh)

 

It’s a cruel summer

(Ini musim panas yang kejam)

 

It’s cool, that’s what I tell ‘em

(Ini keren, itu yang kukatakan pada mereka)

 

No rules in breakable heaven

(Tidak ada aturan dalam hubungan ini)

 

But ooh, whoa oh

(Tapi ooh, woah, oh)

 

It’s a cruel summer

(Ini musim panas yang kejam)

 

With you

(Bersamamu)

 

I’m drunk in the back of the car

(Aku mabuk di kursi belakang mobil)

 

And I cried like a baby coming home from the bar (oh)

(Dan aku menangis seperti bayi yang datang dari bar)

 

Said, “I’m fine, ” but it wasn’t true

(Berkata “Aku baik-baik saja”, tapi itu tidak benar)

 

I don’t wanna keep secrets just to keep you

(Aku tak ingin merahasiakannya hanya untuk menahanmu)

 

And I snuck in through the garden gate

(Dan aku menyelinap masuk melalui gerbang taman)

 

Every night that summer just to seal my fate (oh)

(Setiap malam di musim panas itu hanya untuk menentukan nasibku)

 

And I screamed for whatever it’s worth

(Dan aku berteriak untuk segala resikonya)

 

“I love you, ” ain’t that the worst thing you ever heard?

(“Aku mencintaimu”, bukankah itu hal terburuk yang pernah kau dengar?)

 

He looks up grinning like a devil

(Ia terlihat menyeringai seperti iblis)

 

It’s new, the shape of your body

(Dan ini baru, lekukan tubuhmu)

 

It’s blue, the feeling I’ve got

(Ini menyedihkan, perasaan yang kurasa)

 

And it’s ooh, whoa, oh

(Dan ini ooh, woah, oh)

 

It’s a cruel summer

(Ini musim panas yang kejam)

 

It’s cool, that’s what I tell ‘em

(Ini keren, itu yang kukatakan pada mereka)

 

No rules in breakable heaven

(Tidak ada aturan dalam hubungan ini)

 

But ooh, whoa oh

(Tapi ooh, woah, oh)

 

It’s a cruel summer

(Ini musim panas yang kejam)

 

With you

(Bersamamu)

 

I’m drunk in the back of the car

(Aku mabuk di kursi belakang mobil)

 

And I cried like a baby coming home from the bar (oh)

(Dan aku menangis seperti bayi yang datang dari bar)

 

Said, “I’m fine, ” but it wasn’t true

(Berkata “Aku baik-baik saja”, tapi itu tidak benar)

 

I don’t wanna keep secrets just to keep you

(Aku tak ingin merahasiakannya hanya untuk menahanmu)

 

And I snuck in through the garden gate

(Dan aku menyelinap masuk melalui gerbang taman)

 

Every night that summer just to seal my fate (oh)

(Setiap malam di musim panas itu hanya untuk menentukan nasibku)

 

And I screamed for whatever it’s worth

(Dan aku berteriak untuk segala resikonya)

 

“I love you, ” ain’t that the worst thing you ever heard?

(“Aku mencintaimu”, bukankah itu hal terburuk yang pernah kau dengar?)

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!