banner pilkada 2024

Alih-Alih Dibongkar, Tugu PSHT di Tulungagung Dijadikan Ikon Desa

Tugu PSHT di Boyolangu, Kabupaten Tulungagung akan diserahkan kepada pemerintah setempat untuk diubah menjadi ikon desa.

Tulungagung – Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) di Kecamatan Boyolangu, Tulungagung, telah membuat keputusan yang berbeda terkait nasib tugu pencak silat mereka.

Alih-alih melakukan pembongkaran, tugu tersebut akan diserahkan kepada pemerintah setempat untuk diubah menjadi ikon desa.

Didik, Ketua Ranting PSHT Kecamatan Boyolangu, menjelaskan bahwa pengalihan fungsi tugu ini diambil dengan pertimbangan manfaat yang lebih luas.

Tugu ini awalnya dibangun melalui sumbangan sukarela para anggota PSHT. Namun, karena tugu pencak silat ini berada di atas tanah desa, pihak PSHT menganggap penting untuk mengikuti arahan pemerintah.

“Dalam negara hukum seperti ini, jika pemerintah meminta untuk membongkar, kita harus mengikuti. Namun, tugu ini tidak akan dihancurkan, melainkan dialihfungsikan,” ungkap Didik pada Senin (14/8/2023).

Tindakan simbolis dalam pengalihan fungsi ini dimulai dengan penutupan logo PSHT di Desa Sobontoro menggunakan plastik berwarna putih. Logo perguruan pencak silat ini direncanakan akan diganti dengan gambar lain, seperti lambang Pancasila atau simbol-simbol desa.

“Kami akan menggantikan gambar dengan yang lain, tidak lagi menggunakan logo PSHT, nanti sesuai dengan permintaan masyarakat setempat. Sebab, pembangunan tugu ini juga melibatkan kontribusi dari warga sekitar,” terang Didik.

Didik mengakui bahwa keputusan untuk mengalihfungsikan tugu PSHT ini menimbulkan beragam tanggapan di internal organisasi.

Namun, setelah mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan melalui upaya pendekatan, akhirnya keputusan untuk mengalihfungsikan tugu tersebut mendapat persetujuan.

“Tentu saja ada pendapat pro dan kontra, mengingat jumlah anggota PSHT di Kecamatan Boyolangu mencapai seribu orang,” jelasnya.

Dalam harapannya, Didik berharap bahwa proses pengalihan fungsi ini akan berjalan lancar dan memberikan manfaat yang positif. Dengan demikian, hasil usaha sukarela yang diberikan oleh anggota PSHT tidak akan sia-sia.

“Membongkarnya akan menjadi hal yang disesalkan,” tambah Didik.

Ketua Ranting PSHT Kecamatan Boyolangu ini juga menambahkan bahwa wilayahnya hanya memiliki dua titik tugu PSHT, dan semuanya terletak di Desa Sobontoro.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!