banner pilkada 2024

Sopir Truk Tangki Tabrak Penonton Karnaval Pacet Akhirnya Angkat Bicara

Mojokerto – Pengemudi truk tangki air yang terlibat dalam kecelakaan tragis di karnaval HUT ke-78 RI, Anton Dwi Aryatama (32), telah angkat bicara soal peristiwa memilukan yang menewaskan dua orang penonton.

Anton Dwi Aryatama menjelaskan bahwa kecelakaan itu terjadi karena rem truknya tidak berfungsi. Dia menceritakan bahwa saat itu dia berusaha untuk menghindari penonton di Karnaval Agustusan.

“Saya mencoba untuk memutar kemudi atau berbelok ke kiri, karena jika saya terus melaju lurus, kerugian bisa lebih besar. Untungnya, ada sebuah tebing di sisi jalan tempat mobil Avanza sedang diparkir,” kata Anton Dwi Aryatama dengan nada penuh penyesalan.

Lebih lanjut, Anton mengungkapkan bahwa dia hanya berusaha untuk berhenti, tetapi truknya masih membawa muatan 6000 liter air. Ketika remnya gagal berfungsi, kendaraan itu melaju dengan cepat.

“Ini bahkan di gigi 1. Keadaan jalan saat itu sangat padat, baik ke atas maupun ke bawah. Saya ingin mengucapkan permohonan maaf dan belasungkawa yang mendalam. Saya berdoa semoga roh kedua korban diterima di sisi Allah SWT dan mendapatkan ketenangan,” tambahnya dengan suara sedih.

Sebelumnya, Polres Mojokerto telah menetapkan pengemudi truk tangki air ini sebagai tersangka dalam kasus ini pada Jumat (25/8/2023).

Wakapolres Mojokerto, Kompol Afner Pangaribuan, mengungkapkan bahwa pengemudi truk tangki ini melanggar pasal 310 ayat 2 dan 4 Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).

“Kami telah meningkatkan status pengemudi truk tangki air ini menjadi tersangka. Keputusan ini didasarkan pada pasal 310 yang menyatakan bahwa kelalaian dapat mengakibatkan kematian seseorang,” tegas Afner.

“Karena dia telah dianggap sebagai tersangka, kami harus melakukan penahanan. Setelah melakukan gelar perkara dan meninjau bukti-bukti yang ada, kami memutuskan untuk menetapkan pengemudi truk tangki ini sebagai tersangka,” pungkasnya.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!