Blitar – Hingga saat ini, hasil autopsi atas kematian tragis AJH, seorang siswa MTs di Wonodadi, Kabupaten Blitar, yang tewas akibat dianiaya oleh teman sekolahnya, masih ditunggu.
Meski proses autopsi telah selesai, laporan mengenai hasil autopsi tersebut masih belum diterbitkan. Sementara jenazah malang korban telah diserahkan kepada keluarganya untuk dikebumikan.
Iptu Punjung Setyo, Humas Polres Blitar Kota, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian masih menunggu keluarnya hasil autopsi.
Meskipun pemeriksaan forensik telah rampung, informasi mengenai hasil autopsi tersebut masih terpendam.
Nantinya, hasil autopsi akan menjadi elemen penting dalam upaya penyelidikan lebih lanjut.
“Dalam sesi autopsi yang selesai dilakukan semalam, hasilnya masih belum kami peroleh. Kami telah melibatkan tim dari RS Bhayangkara Kediri untuk membantu dalam prosedur autopsi terhadap korban,” jelas Punjung kepada awak media pada Sabtu (26/8/2023).
Punjung menjelaskan bahwa hingga saat ini, belum ada informasi mengenai potensi adanya luka tambahan atau tanda penganiayaan lainnya pada tubuh korban.
Penjelasan ini didasarkan pada keterbatasan informasi yang diakses polisi seiring menunggu hasil autopsi yang lebih terperinci.
Setelah tahap autopsi selesai, jenazah korban telah diserahkan kepada keluarganya.
Proses ini telah selesai dilakukan dan keluarga korban dapat melanjutkan untuk mengatur pemakaman.
“Setelah menjalani proses autopsi di RSUD Srengat, jenazah korban langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk pemakaman,” terangnya.
Mengenai pelaku dugaan penganiayaan, Punjung menegaskan bahwa MA, yang merupakan terduga pelaku, telah diamankan dan dibawa ke Mapolres Blitar Kota.
Pada saat ini, MA masih menjalani proses pemeriksaan di unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
“MA sudah berada di Mapolres, dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan oleh unit PPA. Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan seiring berjalannya waktu,” tegasnya.
AJH tragis menghembuskan napas terakhirnya setelah mendapat pukulan berulang dari teman sekelasnya, MA.
Pukulan tersebut mengarah ke bagian perut, bahu, serta tengkuk atau bagian belakang leher korban. Serangkaian pukulan ini mengakibatkan korban terjatuh dan tak sadarkan diri.
Teman-teman sekelas sempat berusaha membawa korban ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sambil korban kesulitan bernapas.
Upaya pertolongan kemudian diteruskan oleh para guru yang membawa korban ke rumah sakit.
Sayangnya, nyawa AJH tak dapat tertolong saat tiba di fasilitas medis tersebut.