Angka Stunting Kota Blitar Meningkat 6 Persen

- Penulis

Senin, 21 Agustus 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Blitar –  Angka stunting Kota Blitar melonjak tajam hingga mencapai 6 persen. Penyebab utama di balik kenaikan ini adalah tingginya jumlah ibu bayi yang menderita anemia, suatu kondisi kurangnya sel darah merah yang vital.

Tidak hanya faktor anemia, ketersediaan alat antropometri juga telah memainkan peran penting dalam mengidentifikasi balita yang berisiko stunting.

Hal ini telah memudahkan proses pendataan dan penanganan terhadap anak-anak balita yang menghadapi risiko serius ini.

ADVERTISEMENT

akun turnitin

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar, Dharma Setiawan, memberikan pengungkapan mengenai situasi yang mengkhawatirkan ini.

Menurutnya, pada semester pertama tahun 2022, angka stunting mencapai 5,8 persen atau setara dengan sekitar 460 balita.

Baca Juga :  Pendaftaran Program Kampus Mengajar Angkatan 7 Segera Dibuka dengan Kuota 30.000 Mahasiswa

Meski sempat mengalami penurunan pada semester kedua, namun angka tersebut kembali meroket di awal 2023.

“Dalam kenyataannya, meskipun mengalami kenaikan, situasi ini masih terkendali. Persentase prevelensi mencapai sekitar 5,8 – 6 persen. Namun, patut diingat bahwa target umum yang telah ditetapkan untuk Indonesia pada tahun 2024 adalah maksimal 14 persen,” terang Dharma kepada awak media pada Senin (14/8/2023).

Dharma menjelaskan bahwa sejumlah faktor telah berperan dalam meningkatnya angka stunting ini. Salah satunya adalah masih adanya ibu-ibu bayi yang menderita anemia. Upaya deteksi dini pada calon ibu telah dilakukan guna mencegah terjadinya stunting pada bayi yang dilahirkan.

“Deteksi dini pada ibu hamil atau remaja putri merupakan hal yang krusial. Upaya ini bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia. Selain itu, deteksi stunting juga penting setelah bayi mencapai usia 2 tahun, karena parameter yang diukur adalah tinggi badan,” paparnya.

Baca Juga :  Jenazah Siswa MTs Blitar Korban Penganiayaan Telah Dimakamkan Usai Diautopsi

Saat ini, Dharma mengungkapkan bahwa jumlah balita yang mengunjungi Posyandu telah mengalami peningkatan dibandingkan masa pandemi COVID-19. Fenomena ini telah memudahkan para kader Posyandu dalam mengidentifikasi balita yang mengalami stunting.

“Dalam kota Blitar, para kader Posyandu telah aktif menggunakan alat antropometri sebagai alat pendeteksi stunting, dan buktinya alat ini memberikan hasil yang lebih akurat,” tambahnya.

Alat antropometri, yang digunakan oleh para kader Posyandu, berperan dalam mengukur status gizi balita, termasuk tinggi badan, panjang badan, dan berat badan.

Data yang terkumpul akan dimasukkan ke dalam aplikasi sistem yang kemudian secara otomatis akan mengklasifikasikan apakah seorang anak mengalami stunting atau tidak.

Meskipun demikian, Dharma mengungkapkan bahwa deteksi stunting pada anak balita jauh lebih rumit dibandingkan dengan gizi buruk. Hal ini dikarenakan stunting baru bisa terdeteksi setelah anak mencapai usia 2 tahun.

Baca Juga :  Warga Lumajang Dihebohkan Penemuan Al Quran di Saluran Irigasi

“Uniknya di Kota Blitar, meskipun balita mengalami stunting, mereka tidak mengalami masalah kurang gizi. Ini disebabkan berat badan dan usia mereka sesuai dengan standar, sedangkan tinggi badan dan usia tidak. Situasi semacam ini lah yang masuk dalam kriteria stunting,” pungkas Dharma dengan tegas.

Berita Terkait

Ratusan Pemudik Pilih Angkutan Gratis Saat Gelombang Arus Balik Lebaran
Viral Kru Bus Margo Joyo Adu Jotos dengan Pengemudi Avanza di Bojonegoro
Ditlantas Polda Jatim Antisipasi Kepadatan Lalin Objek Wisata Saat Arus Balik
Ulama Ploso soal Prabowo Dinobatkan Jadi Sahabat Santri oleh Genggong
Seorang Warga Luka di Telinga Imbas Ledakan Keras di Sumenep
Realisasi Pendapatan Provinsi Jatim 2023 Diklaim Lampaui Target
Penumpukan dan Penjualan Tiket Kapal di Tanjung Perak Jadi Bahan Evaluasi
Sumatraco Langgeng Makmur Dukung Bazaar Maulid Nabi 2023

Berita Terkait

Selasa, 9 Januari 2024 - 13:13 WIB

Jokowi Singgung Serangan Personal di Debat ke-3, Ini Kata Mahfud MD

Rabu, 3 Januari 2024 - 10:46 WIB

Sebelum Wafat, Rizal Ramli Hampir 2 Bulan Dirawat di RSCM karena Kanker Pankreas

Rabu, 3 Januari 2024 - 10:32 WIB

Ulama Ploso soal Prabowo Dinobatkan Jadi Sahabat Santri oleh Genggong

Senin, 4 Desember 2023 - 14:18 WIB

Wali Kota Mojokerto Memimpin Pelantikan Pengurus GP Ansor dan Pengukuhan Satkorcab Banser

Senin, 4 Desember 2023 - 13:55 WIB

Progres Investasi IKN Terus Berkembang: Bahlil Lahadalia Ungkap Rencana Upacara Kemerdekaan RI ke-79 Tahun 2024

Sabtu, 18 November 2023 - 15:27 WIB

Kotak Hitam 2 Pesawat Super Tucano Telah Ditemukan

Rabu, 15 November 2023 - 17:34 WIB

Prabowo-Gibran Mendapat Nomor Urut 2, Gerindra Jatim Tanggapi Positif

Minggu, 29 Oktober 2023 - 15:23 WIB

Pendaftaran Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Dibuka Besok, Simak Syaratnya!

Berita Terbaru

opini

Kendaraan Si Pengganti Kaki

Jumat, 17 Mei 2024 - 14:12 WIB

berita nasional

Jokowi Singgung Serangan Personal di Debat ke-3, Ini Kata Mahfud MD

Selasa, 9 Jan 2024 - 13:13 WIB