banner pilkada 2024

Rekening Nasabah di Malang Kebobolan Rp 549 Juta Usai Buka Link PDF

Kejadian pembobolan uang nasabah bank kembali terjadi, kali ini menimpa Irwan Gema, seorang warga Klojen, Kota Malang.

Malang – Kejadian pembobolan uang nasabah bank kembali terjadi, kali ini menimpa Irwan Gema, seorang warga Klojen, Kota Malang. Irwan mengaku telah kehilangan uang sebesar Rp 549 juta dalam sekejap setelah ia mengklik tautan aplikasi berformat PDF yang diterima melalui pesan WhatsApp.

Irwan telah melaporkan kasus dugaan tindakan phising yang menimpanya kepada bank tempat ia menyimpan tabungan. Namun, hingga saat ini, Irwan cenderung dianggap ceroboh dan disalahkan atas kejadian tersebut.

Pria berusia 67 tahun ini menceritakan bagaimana pelaku berhasil membobol uangnya dalam waktu singkat. Irwan merasa kecewa dengan keamanan perbankan tempat ia menyimpan uangnya. Meskipun ia memiliki tujuh rekening, hanya rekening di bank tersebut yang mudah diretas oleh pelaku phising.

“Saya memiliki tujuh rekening, semuanya aman. Bahkan, ada notifikasi yang mengindikasikan upaya login yang gagal. Tetapi, rekening ini yang justru menjadi korban pembobolan,” ungkapnya kepada wartawan pada Jumat (14/7/2023).

Irwan mengungkapkan bahwa kejadian ini dimulai ketika ia menerima sebuah file dari orang yang tidak dikenal pada Minggu (11/6) dini hari. Pesan tersebut mengandung file berformat .PDF. Tanpa curiga, Irwan membuka file tersebut dan tiba-tiba ponselnya menjadi tidak responsif.

“Lalu, saya membuka file tersebut dan langsung terinstal di ponsel saya. Kemudian, muncul beberapa pesan SMS yang mencoba untuk masuk ke akun internet banking saya melalui aplikasi ponsel,” jelasnya.

File berkedok PDF yang dibuka oleh Irwan diduga menjadi pintu masuk bagi pelaku untuk mendapatkan informasi dari ponsel korban. Setelah itu, pelaku berusaha mengubah kata sandi aplikasi internet banking milik Irwan.

Setelah berhasil melewati mode keamanan, pelaku meretas akun Irwan. Dalam waktu singkat, terjadi dua transaksi ke rekening pelaku. Irwan tidak dapat berbuat apa pun karena ponselnya tidak responsif.

“Pada Senin (12/6) sekitar pukul 01.23 WIB dini hari, terjadi transaksi pertama sebesar Rp 500 juta ke rekening yang sama dengan nama Iwan. Dan pada pukul 01.24 WIB, terjadi transaksi kedua senilai Rp 49,9 juta ke rekening lain atas nama Rachmah Fauziah. Padahal, saya sama sekali tidak melakukan transaksi tersebut,” ujarnya.

Setelah menerima pemberitahuan tentang transaksi melalui rekeningnya, Irwan langsung mengunjungi kantor bank terdekat pada hari Senin (12/6) siang. Ia bertemu dengan supervisor bank dan bersama-sama melihat riwayat transaksi rekeningnya.

“Kemudian terlihat bahwa ada dua transfer dari rekening saya. Saya kemudian membuat pengaduan, yang akan diproses dalam waktu 14 hari kerja,” tambahnya.

Namun, Irwan merasa kecewa dengan respons pihak bank. Ia merasa diperlakukan sebagai korban penipuan dan merasa bahwa kejadian tersebut di luar kendali bank karena pelaku berhasil membobol sistem melalui aplikasi yang terpasang.

“Saya sangat kecewa karena pihak bank tidak dapat memberikan bantuan. Sepertinya mereka menyerahkan masalah ini kepada nasabah yang sedang mengalami musibah,” tegasnya.

Irwan telah melaporkan kasus yang dialaminya kepada pihak kepolisian. Ia berharap agar nasabah lain tidak mengalami kejadian serupa. AKP Nur Wasis, Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota, mengaku belum mendapatkan laporan rinci dari korban. Ia mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan.

“Modus ini harus diperhatikan bersama karena seringkali mengecoh. Jika sulit untuk membedakan apakah format file tersebut berupa aplikasi atau bukan, sebaiknya diabaikan dan blokir kontak yang mencurigakan,” tegasnya.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!