banner pilkada 2024

Mahasiswa Gelar Demo di Kantor Bupati Tuban, Kritik Kinerja Aditya Halindra Faridzky

Tuban – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar aksi demonstrasi di depan kantor Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky. Demo yang dilakukan ini tidak terlepas dari aksi saling dorong dengan aparat yang sempat memeriahkan suasana.

Pantauan langsung dari lokasi mengungkapkan, massa mahasiswa PMII memulai aksinya dengan menggelar orasi dan demonstrasi di depan gerbang kantor bupati. Mereka membentangkan sejumlah poster yang berisi kritik dan kecaman terhadap kinerja Bupati Halindra yang dianggap belum memadai.

Beberapa poster yang terpampang jelas menyuarakan ketidakpuasan massa, seperti “Bupati Lindra Hanya Gemar Pamer Sosial Media, Tanpa Prestasi Nyata”, “Kapan Bupati Bertindak Nyata?”, “Permasalahan Stunting Merajalela, Bupati Tutup Mata?”, “Bupati Hanya Tampilan Fisik Tanpa Prestasi Substansial”, dan “Bupati yang Abai pada Kritik”.

Abid Arrohman, selaku Ketua PC PMII Tuban, memberikan penilaian tajam terhadap Bupati Halindra. Menurutnya, Bupati seharusnya mampu menangani berbagai permasalahan sosial yang tengah dihadapi masyarakat.

Dengan alokasi dana hasil minyak dan gas yang mencapai ratusan miliar, Pemerintah Kabupaten Tuban seharusnya dapat mengimplementasikan program-program yang mendukung bidang pendidikan, pengentasan kemiskinan, serta beragam isu penting lainnya.

“Seharusnya Bupati mampu menghadirkan program-program berdampak positif untuk isu-isu krusial seperti pendidikan dan pengentasan kemiskinan. Ini saatnya untuk menunjukkan keseriusan, terutama mengingat ada dana sebesar Rp 500 miliar dari sektor migas yang dapat dimanfaatkan,” ujar Abid Arrohman pada tanggal 16 Agustus 2023.

Namun, demonstrasi tersebut tidak mendapatkan respons yang memuaskan dari pihak terkait. Massa mahasiswa kemudian berusaha menerobos masuk ke dalam gedung kantor bupati, namun upaya tersebut berhasil digagalkan oleh penjagaan ketat aparat. Akibatnya, terjadi aksi saling dorong antara aparat dan mahasiswa.

Walaupun demikian, situasi tidak berlangsung lama. Setelah gagal menerobos, massa mahasiswa dengan tertib meninggalkan lokasi kantor bupati. Mereka kemudian melanjutkan aksinya dengan berpindah ke gedung DPRD Tuban, menunjukkan ketegasan dan determinasi dalam menyampaikan aspirasi mereka.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!