banner pilkada 2024

Lonjakan Pengguna Pinjol, Utang Pinjol Warga Jakarta Mencapai Rp 10,5 T

ilustrasi

Jakarta – Semakin banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan pinjaman online (Pinjol). Terbukti dari peningkatan jumlah pengguna Pinjol di Tanah Air.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang dikutip pada Minggu (23/7/2023), hingga Mei 2023, tercatat ada sekitar 17,68 juta akun rekening aktif penerima pinjaman online di Indonesia.

Angka ini mengalami peningkatan sebesar 15,28% (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Jumlah rekening aktif pinjol di Indonesia terbesar berada di pulau Jawa, dengan total 12,88 juta akun penerima pinjaman aktif.

Sementara itu, di luar pulau Jawa terdapat sekitar 4,43 juta akun penerima pinjaman aktif.

Total outstanding pinjaman, yaitu jumlah utang yang belum dibayar, oleh pengguna aktif pinjol di Indonesia mencapai Rp 51,46 triliun.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 40,07 triliun berasal dari pengguna di pulau Jawa dan sisanya sebesar Rp 11,38 triliun dari luar Jawa.

Di Jakarta, terdapat 2,31 juta akun rekening aktif penerima layanan pinjol dengan total outstanding pinjaman sebesar Rp 10,54 triliun.

Namun, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar Rp 345,2 miliar (3,16% YoY).

Pada Mei 2022, total utang warga Jakarta ke pinjol mencapai Rp 10,89 triliun dengan pengguna aktif sebanyak 3,4 juta akun.

Rata-rata jumlah utang warga Jakarta di Pinjol tahun ini adalah sekitar Rp 4,56 juta per orang (Rp 10,54 triliun dibagi 2,31 juta akun aktif).

Angka ini lebih besar dibandingkan dengan rata-rata utang warga Jakarta di Pinjol pada Mei 2022, yang mencapai Rp 3,61 juta per orang.

Meskipun demikian, Jakarta bukanlah wilayah dengan jumlah pengguna pinjol terbanyak di Indonesia.

Wilayah dengan jumlah rekening penerima pinjaman aktif terbesar berada di Jawa Barat dengan 4,68 juta akun.

Jumlah pinjaman yang belum terbayarkan di wilayah ini mencapai Rp 13,57 triliun dengan tingkat kredit macet lebih dari 90 hari (TWP 90) sebesar 3,6%.

Di urutan ketiga, ada Jawa Timur dengan jumlah rekening penerima pinjaman mencapai 2,07 juta akun.

Total pinjaman yang belum terbayarkan di wilayah ini mencapai 6,23 triliun dengan tingkat kredit macet lebih dari 90 hari (TWP 90) sebesar 3,25%.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!