Bojonegoro – Dua desa di wilayah Bojonegoro tengah dilanda kekeringan yang mengakibatkan masyarakat di sejumlah dusun Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, dan Desa Tulungrejo, Sumberejo, menghadapi krisis pasokan air bersih.
Terkait hal ini, upaya penanggulangan dilakukan dengan mengirimkan empat unit truk tangki yang berisi total 20 ribu liter air bersih ke dua desa terdampak tersebut.
Distribusi air bersih tersebut menjadi kerja sama antara Kodim 0813 Bojonegoro, yang melibatkan anggota Kodim dan Babinsa dalam proses pendistribusian air.
“Distribusi air bersih untuk masyarakat yang terdampak kekeringan terus kami lakukan. Pada hari ini, tiga truk tangki menuju Ngraho dan satu truk tangki menuju Tulungrejo,” ungkap Dandim 0813, Letkol Arief Yudho Purwanto, pada Rabu (9/8/2023).
Langkah tersebut diharapkan dapat memberikan bantuan signifikan kepada masyarakat yang mengalami kesulitan akses terhadap air bersih akibat musim kemarau yang dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Terpantau, proses distribusi air bersih di Dusun Pepe, Desa Nganti, Kecamatan Ngraho, dilaksanakan secara gotong royong oleh anggota Kodim Bojonegoro di tiga titik penampungan yang telah ditentukan.
Warga yang telah menantikan bantuan pasokan air dengan antusias berkumpul, membawa ember atau jeriken untuk mengisi air bersih guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Di Kecamatan Sumberejo, tepatnya di Desa Tulungrejo, terlihat sejumlah ibu rumah tangga bersemangat keluar dari rumah dengan membawa jeriken untuk mengambil air dari kolam darurat yang diimprovisasi dengan menggunakan terpal di halaman rumah.
Bagi warga lanjut usia, mereka juga mendapatkan bantuan dari anggota TNI yang membantu dalam proses pengisian jeriken dengan air dan membantu memindahkannya ke rumah masing-masing.
“Kami berharap bantuan pasokan air bersih ini dapat memberikan manfaat yang nyata, terutama untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat yang sedang mengalami keterbatasan pasokan air bersih,” ujar Dandim.
Sementara itu, Kepala Desa Tulungrejo, Erna, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap bantuan pasokan air bersih yang disediakan oleh TNI.
Menurutnya, bantuan tersebut memiliki makna yang mendalam bagi warganya yang saat ini tengah menghadapi dampak dari kekeringan.
” Selama ini, masyarakat bergantung pada sumur-sumur yang ada. Bahkan, telah dilakukan pengeboran sumur hingga kedalaman 100 meter, namun masih mengalami kendala,” tutur Erna.