banner pilkada 2024

Harga dan Pasokan Sembako di Surabaya Terkendali

Surabaya – Pemkot Surabaya memastikan pasokan bahan pokok utama, terutama beras, dalam kondisi yang sangat mencukupi untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga Kota Pahlawan.

Berdasarkan indeks kecukupan pangan bahan pokok beras pada bulan Agustus 2023, angkanya mencapai 1,31.

Hal ini menandakan bahwa stok beras di Kota Surabaya masih melebihi kebutuhan penduduk secara keseluruhan.

Sebagai gambaran, jika kebutuhan beras untuk seluruh penduduk Kota Surabaya adalah 100 ton, maka pasokan beras yang tersedia di berbagai agen, toko, pedagang eceran, dan toko kelontong mencapai 131 ton.

Dengan demikian, stok beras tetap berada dalam kisaran yang mencukupi bagi warga Surabaya.

Di samping itu, perkembangan harga bahan pokok atau sembako di Kota Surabaya pada Agustus 2023 juga terpantau cukup stabil.

Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Ikhsan, menjelaskan bahwa data dari Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Bahan Pokok di Jawa Timur per 25 Agustus 2023 menunjukkan sedikit kenaikan harga pada 2 komoditas pangan, yaitu beras dan cabai merah besar.

“Ikan tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan, dan harga cabai merah besar di Surabaya rata-rata Rp32,500,- yang lebih rendah dari rata-rata Jawa Timur senilai Rp34.921,” ujar Ikhsan.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan, Pemkot Surabaya telah mengambil langkah-langkah proaktif.

Ikhsan yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengendali Inflasi Kota Surabaya menyebutkan bahwa informasi perkembangan harga bahan pokok secara rutin diberikan kepada warga melalui pemasangan televisi di berbagai pasar, seperti Pasar Wonokromo, Tambahrejo, Pucang Anom, Genteng Baru, dan Pabean.

“Informasi yang diberikan setiap hari membantu warga mengetahui harga pasar yang wajar pada hari itu, dan ini mendorong pedagang untuk tidak menaikkan harga secara berlebihan,” tegas Ikhsan.

Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Dewi Soeriyawati, menjelaskan bahwa langkah antisipasi juga diambil untuk mengatasi potensi kenaikan harga beras.

Pendistribusian beras medium dari Bulog kepada pedagang di pasar-pasar utama Kota Surabaya telah dilakukan sebanyak 14 ton pada tanggal 26 Agustus 2023.

“Harga tidak akan naik tinggi karena pasokan cukup dan sudah terinformasi kepada pedagang. Kepala pasar akan memastikan harga jual beras medium dari operasi pasar tidak melebihi Rp. 9.450/kg,” kata Dewi.

Pengendalian harga juga dilakukan pada komoditas cabai merah besar melalui kerjasama dengan daerah penghasil seperti Kediri, Sidoarjo, Gresik, dan Blitar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Antiek Sugiharti, menegaskan bahwa upaya ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan harga yang terkendali.

“Pendekatan ini memastikan pasokan stabil serta membantu pedagang mendapatkan komoditas dengan harga yang terjangkau,” tutupnya.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!