banner pilkada 2024

Anak Petani Ponorogo Raih Mimpi Kuliah di Luar Negeri, Lolos di 6 Kampus Sekaligus

Ponorogo – Etik Nur Khasanah, seorang anak petani asal Ponorogo, berhasil memperoleh tiket emas menuju mimpi pendidikannya di luar negeri. Melalui Beasiswa Indonesia Maju (BIM) yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Etik berhasil diterima di enam universitas terkemuka di berbagai belahan dunia.

Sosok siswi berbakat ini berasal dari MAN 2 Ponorogo dan memiliki ambisi kuat untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri sejak masa SMP. Inspirasi itu berawal dari pengalamannya mengikuti acara yang digelar oleh Ruang Guru, di mana CEO Ruang Guru, Belva Devara, berbagi cerita tentang pengalaman kuliah di luar negeri.

“Ketika Kak Belva bercerita tentang pengalamannya, saya sangat terinspirasi. Banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari berkuliah di luar negeri, terutama dalam memahami budaya dan mendiskusikan ide dengan mahasiswa dari berbagai negara,” ujar Etik, penuh semangat.

Perjalanan Etik tak mudah. Sejak SMA, dia mulai mengupayakan impian tersebut dengan menghubungi lembaga-lembaga melalui media sosial. Namun, rintangan demi rintangan harus dia hadapi, dan itu membuatnya menyadari akan perlunya peningkatan kemampuan.

Tak mengendur, Etik mulai memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang dibutuhkan untuk mendapatkan beasiswa, salah satunya adalah kemampuan menulis esai. Dengan tekun, dia mengasah kemampuan menulisnya dan berhasil mencapai tahap finalis dalam lomba esai di sekolahnya.

Tak hanya itu, Etik juga memperdalam kemampuan menulis ilmiah, sejalan dengan minatnya dalam bidang penelitian. Berbagai kompetisi karya tulis ilmiah dia ikuti, yang akhirnya mengantarkannya meraih prestasi di tingkat nasional. Semangat dan ketekunan ini juga dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di sekolahnya.

Prestasi demi prestasi terus diukirnya, seperti menjadi juara 1 dalam National Essay Competition 2021 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia (UII) dan meraih medali perak dalam Kompetisi Proposal Penelitian Kreasi dan Inovasi (KRESNA) 2022 yang diselenggarakan oleh Kemenag RI dan BRIN.

Namun, Etik juga menyadari bahwa prestasi akademik saja tidak cukup. Dia bergabung dengan komunitas NGO Back to Lerak dan menjadi volunteer termuda di sana. Di tengah kesibukannya, dia mengetahui bahwa kakak kelasnya telah berhasil meraih beasiswa BIM, yang memotivasi Etik untuk mencari tahu lebih lanjut tentang program tersebut.

“Dengan kegigihan dan berkat sertifikat-sertifikat nasional yang saya punya, akhirnya saya berhasil lolos dalam tahap BIM pembinaan,” ungkap Etik, penuh syukur.

Bagi Etik, keberhasilannya meraih beasiswa BIM bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga sebuah harapan untuk mengubah kualitas hidup keluarga dan membanggakan orang tua. Dia bercita-cita agar orang tua dapat bangga dan merasa berhasil dalam mendidik anak-anak yang hebat.

Dengan semangat dan dedikasi, Etik Nur Khasanah kini berangkat menuju National Taiwan University untuk menjalani studi dalam jurusan Bachelor of Economics. Keinginannya untuk memahami kebijakan ekonomi Asia langsung dari sumbernya akan terwujud di kampus tersebut.

“Dalam hidup, saya percaya bahwa keberuntungan adalah saat kesempatan bertemu dengan kemampuan. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan kemampuan kita sehingga siap saat kesempatan datang,” tutup Etik, penuh keyakinan.

Etik berhasil diterima di enam universitas terkemuka di luar negeri:

  1. National Taiwan University – Jurusan Bachelor of Economics
  2. University of Toronto Mississauga Kanada – Jurusan Studies in Social Science
  3. McMaster University Canada – Jurusan MELD Humanities 1 and Social Science
  4. Wageningen University Belanda – Jurusan Bachelor Science in Tourism
  5. The University of Western Australia – Jurusan Bachelor of Arts
  6. Monash University Australia – Jurusan Bachelor of Arts.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!