banner pilkada 2024

Yuk Kenali Gejala Hoarding Disorder Sekarang Juga!

Ilustrasi Hoarding Disorder (sumber: istimewa).

Jakarta – Lo pernah dengar tentang Hoarding Disorder? Ini tuh masalah yang sering banget diabaikan, padahal bisa bikin hidup jadi kacau balau! Hoarding Disorder adalah gangguan di mana seseorang susah banget buat buang barang-barang yang nggak perlu, bahkan barang yang udah nggak berguna sekalipun. Yuk, kita bahas lebih dalam!

Apa Itu Hoarding Disorder?

Hoarding Disorder atau gangguan menimbun barang adalah kondisi psikologis di mana seseorang kesulitan untuk membuang atau berpisah dengan barang-barang mereka. Akibatnya, rumah mereka jadi penuh sesak dan berantakan. Gangguan ini nggak cuma bikin rumah jadi nggak nyaman, tapi juga bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejala-gejala Hoarding Disorder

Nah, buat lo yang masih penasaran apa aja sih gejala dari Hoarding Disorder ini, yuk cek daftarnya di bawah ini:

  1. Sulit Membuang Barang: Lo ngerasa sayang banget buat buang barang-barang yang udah nggak kepake, bahkan kertas atau plastik sekali pakai.
  2. Penumpukan Barang yang Berlebihan: Barang-barang yang lo simpen jadi numpuk dan bikin rumah jadi sempit dan susah buat gerak.
  3. Rumah Berantakan: Karena banyaknya barang yang disimpen, rumah jadi berantakan dan nggak enak dilihat.
  4. Kesulitan Mengorganisir Barang: Lo kesulitan buat ngatur barang-barang yang ada, jadi semuanya cuma numpuk di satu tempat.
  5. Perasaan Tertekan: Lo ngerasa stres atau cemas kalau ada orang yang mau buang barang-barang lo.

Penyebab Hoarding Disorder

Hoarding Disorder bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa penyebab yang umum adalah:

  • Trauma Emosional: Beberapa orang mulai menumpuk barang setelah mengalami peristiwa traumatis seperti kehilangan orang tercinta.
  • Kecemasan dan Depresi: Kondisi mental seperti kecemasan dan depresi bisa memicu seseorang untuk menumpuk barang.
  • Keturunan: Ada juga faktor genetik yang bisa mempengaruhi seseorang jadi hoarder.

Dampak Hoarding Disorder

Gangguan ini nggak cuma bikin rumah lo berantakan, tapi juga bisa berdampak buruk pada kesehatan dan hubungan sosial lo. Beberapa dampaknya antara lain:

  • Masalah Kesehatan: Penumpukan barang bisa jadi sarang debu dan kotoran, yang bisa mengganggu kesehatan pernapasan.
  • Kesulitan Berhubungan Sosial: Lo jadi malu buat ngundang teman atau keluarga ke rumah karena kondisi yang berantakan.
  • Gangguan Aktivitas Sehari-hari: Sulit bergerak di dalam rumah karena barang yang menumpuk bisa bikin lo kesulitan beraktivitas.

Cara Mengatasi Hoarding Disorder

Mengatasi Hoarding Disorder memang nggak mudah, tapi bukan berarti nggak bisa. Berikut beberapa langkah yang bisa lo coba:

  1. Cari Bantuan Profesional: Konsultasi dengan psikolog atau psikiater bisa bantu lo mengatasi gangguan ini.
  2. Buat Rencana Decluttering: Buat rencana buat merapikan rumah secara bertahap. Mulai dari area yang paling kecil dulu.
  3. Libatkan Teman atau Keluarga: Minta bantuan teman atau keluarga buat bantu lo membuang barang yang nggak perlu.
  4. Tetapkan Batasan: Tetapkan batasan berapa banyak barang yang boleh disimpan, dan usahakan untuk patuh pada batasan tersebut.
  5. Buat Sistem Penyimpanan yang Efektif: Gunakan kotak penyimpanan atau rak untuk mengorganisir barang-barang lo.

Tips Tambahan untuk Mengatasi Hoarding Disorder

Selain langkah-langkah di atas, ada beberapa tips tambahan yang bisa lo coba untuk mengatasi Hoarding Disorder:

  • Evaluasi Barang yang Dimiliki: Coba evaluasi setiap barang yang lo punya. Tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut masih berguna atau cuma bikin rumah jadi penuh.
  • Jangan Beli Barang yang Nggak Perlu: Biasakan buat nggak membeli barang yang sebenarnya nggak lo butuhin. Bikin daftar belanjaan sebelum pergi belanja biar nggak kalap.
  • Buat Jadwal Rutin untuk Decluttering: Tetapkan jadwal rutin untuk decluttering. Misalnya, setiap akhir pekan lo luangkan waktu buat merapikan satu area di rumah.
  • Berikan Barang yang Masih Layak Pakai: Kalau lo punya barang yang masih bagus tapi udah nggak lo pake, coba sumbangkan ke orang yang membutuhkan.
  • Jangan Takut Buang Barang: Ingat, buang barang yang nggak perlu bukan berarti lo nggak menghargai kenangan. Barang yang berlebihan justru bisa bikin lo stres dan nggak nyaman.

Peran Keluarga dan Teman dalam Mengatasi Hoarding Disorder

Dukungan dari keluarga dan teman-teman sangat penting dalam mengatasi Hoarding Disorder. Berikut beberapa cara mereka bisa membantu:

  • Memberikan Dukungan Emosional: Berikan dukungan emosional pada penderita Hoarding Disorder. Jangan menghakimi mereka, tapi bantu mereka dengan penuh pengertian.
  • Membantu dalam Proses Decluttering: Ajak mereka buat bantuin lo dalam proses decluttering. Bantu lo buat memilah mana barang yang masih berguna dan mana yang harus dibuang.
  • Mengajak ke Kegiatan Sosial: Ajak penderita Hoarding Disorder buat ikut kegiatan sosial. Ini bisa bantu mereka buat lebih terbuka dan nggak terlalu fokus sama barang-barang di rumah.
  • Mencarikan Bantuan Profesional: Bantu mereka mencari bantuan profesional kalau lo ngerasa mereka butuh bantuan lebih. Kadang, penderitanya butuh panduan dari ahli untuk bisa mengatasi masalah ini.

Pentingnya Kesadaran tentang Hoarding Disorder

Kesadaran tentang gangguan menimbun barang perlu ditingkatkan supaya orang-orang bisa lebih paham tentang gangguan ini. Dengan begitu, kita bisa membantu mereka yang mengalami masalah ini buat mencari bantuan yang tepat.

FAQ (Pertanyaan Umum)

Q: Apa beda antara hoarding disorder dan koleksi barang?

A: Koleksi barang adalah hobi yang terorganisir dan barang-barangnya memiliki nilai sentimental atau finansial. Sedangkan gangguan menimbun barang adalah kondisi di mana seseorang kesulitan untuk membuang barang, sehingga rumahnya jadi berantakan dan penuh dengan barang yang nggak berguna.

Q: Apakah hoarding disorder bisa sembuh?

A: Ya, dengan bantuan profesional dan dukungan dari orang-orang terdekat, gangguan menimbun barang bisa diatasi dan seseorang bisa belajar untuk hidup lebih terorganisir.

Q: Apa yang harus dilakukan kalau punya teman atau keluarga yang mengalami hoarding disorder?

A: Jangan menghakimi mereka. Sebaliknya, berikan dukungan dan bantu mereka mencari bantuan profesional.

Q: Apa saja tanda-tanda awal hoarding disorder?

A: Tanda-tanda awal termasuk kesulitan untuk membuang barang, penumpukan barang yang berlebihan, dan perasaan tertekan atau cemas ketika ada yang mencoba membuang barang-barang mereka.

Q: Bagaimana cara membedakan hoarding disorder dengan kebiasaan berantakan biasa?

A: Gangguan menimbun barang lebih parah dibandingkan kebiasaan berantakan biasa. Pada gangguan menimbun barang, barang-barang yang disimpan sudah mencapai tingkat yang mengganggu fungsi normal rumah dan aktivitas sehari-hari.

Q: Apakah hoarding disorder hanya terjadi pada orang dewasa?

A: Tidak. gangguan menimbun barang bisa terjadi pada segala usia, termasuk anak-anak dan remaja. Namun, biasanya gejala lebih terlihat pada orang dewasa.

Hoarding Disorder adalah masalah serius yang perlu diperhatikan. Jika lo atau orang terdekat lo mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Dengan penanganan yang tepat, kondisi ini bisa diatasi dan lo bisa hidup lebih nyaman dan terorganisir.

Ingat, langkah pertama adalah mengakui masalah dan mencari bantuan. Jangan biarkan Hoarding Disorder menguasai hidup lo. Yuk, mulai sekarang kita jaga rumah dan kesehatan mental kita dengan lebih baik!

Referensi

  1. https://www.halodoc.com/kesehatan/hoarding-disorder
  2. https://www.alodokter.com/hoarding-disorder

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!