banner pilkada 2024
banner hut ri

Tips Jitu Pilih Hewan Kurban Ala Pakar Peternakan Unej

Foto dok. Pakar peternakan Unej Dr Nur Widodo memegang tali untuk memperagakan persiapan menyembelih hewan kurban di Laboratorium Peternakan Unej Kampus Bondowoso 2 (sumber: ANTARA).

Jember – Buat kalian yang lagi cari hewan kurban menjelang Idul Adha, ada tips kece nih dari Pakar Peternakan Universitas Jember (Unej), Dr. Nur Widodo. Yuk, simak biar nggak salah pilih!

“Syarat utama memilih hewan kurban adalah sehat, gemuk, tidak cacat fisik, dan telah cukup umur. Kalau nggak memenuhi persyaratan itu, nggak boleh dijadikan hewan kurban,” kata Nur Widodo dalam keterangannya, Sabtu.

Menurutnya, pilih hewan kurban sebaiknya yang jantan. Kalau terpaksa betina, pastiin deh sapi/kambing betina itu nggak sedang bunting.

“Hewan kurban harus sehat dan gemuk. Ternak yang sehat matanya bersinar, nggak sayu, dan gerakannya aktif,” jelasnya.

Baca Juga: Pemprov Jatim Pastikan Hewan Kurban Sehat dan Melimpah Jelang Idul Adha

Baca Juga: Petugas Pastikan Hewan Kurban di Madiun Aman dari Penyakit

Dia juga bilang, ternak yang sakit nggak boleh dijadikan hewan kurban, terutama yang kena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD). Tapi kalau udah sembuh, boleh kok.

“Usia ternak sapi yang layak untuk kurban minimal 2 tahun. Cara gampangnya, cek aja gigi serinya,” lanjut Nur Widodo.

Kalau masih ada gigi susu dan belum ganti, berarti sapi itu umurnya di bawah 2 tahun dan belum layak buat kurban. Sapi yang layak kurban punya poel di gigi serinya. Poel 1 pasang berarti umur 2-3 tahun, poel 2 pasang umur 3-4 tahun, dan seterusnya.

Untuk pilih sapi yang dagingnya banyak, Nur Widodo kasih tips biar nggak ketipu perut besar. Cek sapi dari depan, samping, dan belakang. Liat tinggi dan panjang ternaknya.

“Fokus amati bagian paha belakang, pinggul, paha kaki depan, dan punggung. Banyak dagingnya bisa dilihat dari pinggul dan paha belakang, terus punggung dan paha kaki depan,” tambahnya.

Selain itu, perhatikan juga tulang pinggul, punggung, dan rusuk. Kalau tulangnya nggak kelihatan, berarti sapi itu gemuk dan dagingnya banyak.

“Jangan terkecoh sama perut besar sapi dari depan dan samping aja. Raba juga bagian paha, pinggul, punggung, dan paha kaki depan buat pastiin,” ujarnya.

Penilaian kondisi ternak bisa pakai Body Condition Score (BCS). BCS 1-3 itu ternak kurus, BCS 4-5 itu ternak gemuk. Pilih yang BCS 4 atau 5 buat kurban.

“Kasus PMK dan LSD udah jauh menurun dibanding tahun lalu, jadi nggak perlu khawatir,” kata Nur yang juga Ketua Takmir Masjid Al-Ayman Unej Kampus 2 Bondowoso.

Pemerintah juga udah nyalurin vaksin buat PMK dan LSD, serta ada pos pengawasan di perbatasan wilayah buat cek kesehatan dan dokumen ternak.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!