banner pilkada 2024

Ratusan Pedagang Pasar Srimangunan Demo di Kantor Bupati Sampang Menolak Relokasi

Sampang – Aksi protes ribuan pedagang Pasar Srimangunan mencuat saat mereka mendemo ke kantor Bupati dan DPRD Sampang. Mereka bersikeras menolak rencana relokasi yang baru-baru ini diambil.

Demonstrasi ini merupakan kelanjutan dari ketegangan yang muncul akibat pembongkaran paksa lapak mereka oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Diskopindag) pada Rabu (23/8).

Salah seorang pedagang berpengalaman, Sriani, dalam pidatonya dengan penuh semangat, meminta agar keputusan relokasi ini segera dicabut.

Menurutnya, rencana tersebut diambil secara sepihak dan tanpa mempertimbangkan dampak ekonomi yang akan dirasakan oleh para pedagang.

“Kami telah berulang kali mendatangi DPR dengan harapan mendapat solusi konkret, namun yang kami terima hanyalah janji-janji manis belaka. Kami tidak hanya butuh janji, tapi juga bukti nyata. Hentikan relokasi ini!” tegas Sriani.

Dalam seruan yang sama, Sriani menambahkan, “Oleh karena itu, kami meminta Dewan untuk secara resmi menolak relokasi ini dengan tanda tangan pada surat penolakan.”

Iksan Budiono, Sekretaris Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sampang, mengungkapkan bahwa hampir semua pedagang Pasar Srimangunan bersatu dalam penolakan terhadap relokasi ini.

Ia menyoroti bahwa alasan di balik penolakan tersebut adalah lokasi baru yang sepi, yang berpotensi menghambat laju jualan para pedagang.

“Tidak benar jika ada yang menyebutkan bahwa 80 persen pedagang setuju dengan relokasi. Faktanya, hampir 100 persen dari kami menolak rencana ini,” ungkap Iksan.

Tidak lama setelah itu, para pemimpin dari DPRD Sampang, termasuk Wakil Ketua III Fauzan Adima serta anggota Komisi IV Aulia Rahman dari fraksi Demokrat dan Anik Amanillah dari fraksi PPP, menyambut para demonstran.

Mereka akhirnya sepakat untuk menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk dukungan atas penolakan relokasi pedagang Pasar Srimangunan.

Setelah penandatanganan MoU tersebut, massa demonstran memindahkan aksi mereka ke kantor Bupati Sampang.

Dalam perjalanan ini, mereka tetap mendapat pendampingan dari Aulia Rahman, seorang anggota DPRD setempat yang tegas mengungkapkan dukungannya terhadap tuntutan para pedagang.

“Saya tidak memiliki kepentingan pribadi karena saya tidak akan mencalonkan diri lagi dalam pemilihan dewan. Ini adalah komitmen kami untuk mendukung penolakan dari para pedagang pasar. Oleh karena itu, saya akan mendampingi mereka langsung ke Kantor Pemerintah Kabupaten,” beber menjelaskan.

Tidak hanya sekadar mendukung, Aulia yang juga merupakan anggota Fraksi Demokrat, meminta para pedagang untuk tetap tertib dan sabar menunggu hingga Bupati Sampang bersedia untuk bertemu dengan mereka.

Ia menggarisbawahi pentingnya menjaga stabilitas ekonomi para pedagang dalam situasi ini.

“Ini adalah wujud kepedulian kami terhadap para pedagang agar ekonomi mereka tidak terganggu. Oleh karena itu, saya akan mendampingi mereka hingga kami mendapatkan keputusan resmi dari Bupati,” ujar Aulia.

Tiba di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Sampang, para pedagang teruskan orasi mereka sambil memperlihatkan sejumlah poster yang mencerminkan penolakan mereka terhadap rencana relokasi pada bulan Agustus ini.

Mereka menuntut agar Bupati segera mengambil keputusan dan memberikan pernyataan yang menggagalkan rencana tersebut.

Para pedagang akhirnya mendapat kesempatan untuk bertemu perwakilan dari Pemerintah Kabupaten, Kepala Badan Kesbangpol Nanang.

Namun, para pedagang menolak dan memutuskan untuk tetap berada di depan kantor Pemerintah Kabupaten Sampang, bersikeras untuk bertemu langsung dengan Bupati.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!