banner pilkada 2024

Pria di Lamongan Bacok Adik Ipar Karena Bisikan Gaib

Lamongan – Seorang pria di Lamongan, dengan hati yang terpukul oleh keterpurukan ekonomi, tak terasa berani melakukan aksi keji yang menggemparkan.

Ia menghunuskan parangnya untuk membacok adik iparnya. Kejadian ini seakan dirasuki oleh sesuatu yang tak kasat mata.

Pelaku yang dikenal sebagai Mujiono (58), penduduk kampung Desa Kacangan, Modo, tega membacok M Romli (53), adik dari istrinya sendiri. Walaupun penuh dengan darah yang tumpah, korban berhasil dilarikan dari ambang maut.

Kepala Humas Polres Lamongan, Ipda Anton Krisbiantoro, memaparkan kronologi kejadian yang menggegerkan itu.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Minggu (20/8) dini hari, sekitar pukul 04.45 WIB. Dalam momen tersebut, Mujiono dengan dingin mendatangi kediaman Romli dengan membawa senjata berupa parang.

Tak ada kata-kata yang terucap, Mujiono langsung melancarkan aksinya dengan menusuk Romli. Mungkin merasa tindakannya sudah mematikan, ia pergi meninggalkan Romli yang berbaring dalam keadaan terluka parah.

“Luka yang dialami korban terdapat di kepala, tangan kanan, paha kanan dan kiri, serta memar di tangan kanan,” ungkap Anton Krisbiantoro.

Beruntungnya, pada pagi harinya, seorang paman korban bernama Untung (55) datang berkunjung. Namun, sang paman justru dihadapkan pada pemandangan mengerikan: Romli bersimbah darah dengan luka-luka parah di tubuhnya.

Tanpa ragu, Untung meminta bantuan warga sekitar untuk segera membawa Romli ke fasilitas medis terdekat guna mendapatkan pertolongan.

Keberanian Untung menyelamatkan nyawa Romli, dan korban pun mampu menceritakan detil peristiwa mengerikan yang menimpanya.

Mengenai kejadian tragis ini, Septian Cahyo Lukito, anggota keluarga korban, tak tinggal diam. Ia segera melapor ke kepala dusun (kasun) dan Polsek Modo.

Tidak butuh waktu lama bagi pihak berwajib untuk menangkap pelaku.

Mujiono, ketika ditangkap, tak bisa mengelak. Ia mengakui kesalahannya dengan isak tangis.

Ia juga mengungkapkan alasan di balik tindakan nekatnya, bahwa ia sudah tak kuat lagi dengan kehidupan miskin yang ia alami.

Namun, yang lebih mencengangkan adalah pengakuan bahwa aksinya itu dipicu oleh bisikan gaib.

“Dengan rasa frustasi karena kemiskinan, aku mendapat perintah untuk membunuh adikku,” ungkap Anton, menirukan kata-kata yang dilontarkan oleh Mujiono.

Anton menambahkan bahwa pelaku saat ini telah diamankan di kantor polisi dan sedang menjalani pemeriksaan yang intensif.

Pihak berwenang juga tak lupa untuk menggali kondisi kejiwaan pelaku dengan melibatkan seorang psikolog.

“Kami sedang mengumpulkan keterangan di Polres Lamongan. Psikolog akan terlibat dalam upaya kami untuk memahami kondisi mental pelaku,” tegas Anton.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!