banner pilkada 2024

Klarifikasi Kepala Sekolah di SMP Malang Usai Terjadi Penganiayaan Guru Olahraga

Malang – Kontroversi terkait dugaan penganiayaan oleh Anas Fahrudin, Kepala Sekolah (Kasek) SMP Negeri 5 Satu Atap Singosari, Malang terhadap guru olahraga, Abdul Rozaq, terus bergulir.

Anas akhirnya angkat bicara dan memberikan pandangannya terkait insiden tersebut. Menurut Anas, apa yang terjadi berkaitan dengan perilaku kurang disiplin yang dimiliki oleh Abdul Rozaq.

Dalam klarifikasi yang diberikan pada Selasa (15/8/2023), Anas mengungkapkan bahwa Rozaq selama ini dianggap kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang guru.

Menurut Anas, Rozaq kerap tidak berada di tempat dan sering mengajukan izin yang panjang, terkadang sampai 2 hingga 3 bulan, dengan alasan rumahnya berada di Kalimantan.

Hal ini membuat kinerja mengajar Rozaq menjadi terganggu dan anak-anak yang harusnya mendapatkan pengajaran, justru merasa dikesampingkan.

“Selama ini dia (korban) indisipliner, rumahnya ada di Kalimantan, kalau pulang bisa izin 2 sampai 3 bulan. Rozaq juga jarang ngajar, kalau ngajar anak-anak ditelantarkan,” ujar Anas.

Anas juga menyampaikan bahwa peristiwa penganiayaan tersebut sebenarnya telah dia klarifikasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.

Dalam situasi yang memanas, Anas menjelaskan bahwa perilaku buruk Rozaq juga terungkap. Anas mengklaim bahwa Rozaq menerima tugas ganda sebagai tenaga pendidik dan tata usaha tanpa seijin dirinya.

Bahkan, Anas mengungkapkan bahwa Rozaq pernah melakukan pemalsuan tandatangan yang berkaitan dengan pengajuan mutasi.

“Jauh peristiwa ini, dia pernah scan tandatangan saya tidak izin dahulu. Tandatangan ini untuk pengajuan mutasi,” tegas Anas.

Sebelumnya, Abdul Rozaq (49), seorang guru olahraga di SMP Negeri 5 Satu Atap Singosari, Malang, mengklaim bahwa dia menjadi korban penganiayaan oleh Anas Fahrudin.

Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (12/8) sekitar pukul 21.00 WIB di halaman SMP Negeri 5 Singosari. Rozaq mengalami luka-luka memar akibat insiden tersebut.

Kini, peristiwa ini semakin rumit dengan penjelasan dari Anas Fahrudin. Diharapkan klarifikasi ini dapat membantu mengungkap kebenaran di balik dugaan penganiayaan dan memperjelas konflik di SMP Negeri 5 Satu Atap Singosari, Malang.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!