banner pilkada 2024

Ini Dia, Sosok Tukang Becak yang Diprank Amplop Sedekah Berisi Koran

Solo – Sosok yang menjadi sorotan media setelah menjadi korban prank pengemudi mobil akhirnya memberikan pandangan pribadi tentang insiden tersebut.

Tukiman, tukang becak berpengalaman dari Solo, Jawa Tengah, adalah tokoh di balik kisah ini. Sudah lebih dari tiga dekade ia menjalani profesi yang sama.

Tukiman mengungkapkan bahwa ia memang menerima sebuah amplop yang diberikan oleh pengemudi mobil pada suatu malam Minggu yang hening, tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2023.

Mereka yang memberikannya mengklaim bahwa amplop itu adalah sedekah dari orangtuanya.

“Kejadiannya malam Minggu, entah sekitar pukul 24.00 WIB atau 01.00 WIB. Mereka mengatakan itu adalah sedekah dari saya dan ibu saya,” ucap Tukiman.

Tukiman tidak merasa curiga saat menerima amplop tersebut. Sebaliknya, ia merasa cemas dan terguncang, terutama ketika melihat amplop tersebut cukup tebal.

Baginya, membawa uang dalam jumlah besar dalam amplop adalah pengalaman yang jarang terjadi.

“Saya merasa deg-degan karena bingung dengan isi amplop yang begitu banyak,” ungkapnya jujur.

Ia kemudian membuka amplop tersebut dengan hati berdebar. Namun, yang ditemukannya bukanlah uang, melainkan potongan-potongan kertas koran.

“Saat saya membuka amplop, isinya hanya potongan-potongan kertas koran. Orang yang memberinya sudah pergi,” tuturnya.

Tukiman mengakui bahwa kondisinya sulit, terutama dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk keluarganya. Pendapatan yang ia peroleh dari menarik becak tidak menentu.

“Kadang saya hanya mendapat Rp 10.000, kadang Rp 50.000, dan kadang-kadang bahkan tidak ada. Jadi, hasilnya sangat bervariasi,” jelasnya.

Tukiman menjelaskan bahwa ia belum pernah memiliki banyak uang dalam amplop sebelumnya. Jadi, ketika menerima amplop tebal, ia merasa bingung apa yang seharusnya ia lakukan.

“Saya memang belum pernah memiliki banyak uang,” ujarnya.

Sebagai seorang tukang becak yang mencari nafkah untuk keluarganya, dibenaknya tentu awalnya membuat Tukiman merasa terbantu.

“Saya kesulitan hanya untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, jadi menerima amplop seperti ini awalnya benar-benar memberikan nafas lega,” tambahnya.

Ini bukanlah kali pertama Tukiman menjadi sasaran prank semacam ini. Sebelumnya, ia juga pernah menerima amplop yang ternyata berisi potongan kertas koran dalam situasi yang serupa.

Namun, Tukiman tetap menjalani hidupnya dengan rendah hati dan tidak merasa curiga terhadap kebaikan orang lain.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!