
Suhermin, S.E., Direktur Utama PT BPR Tulungagung menyerahkan hadiahpada salah seorang pemenang lomba menggambar dengan Tema Gemar Menabung.
TULUNGAGUNG, Siaranesia.com – Pagi yang cerah di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso Tulungagung, Senin (11/8/2025), menjadi saksi semangat ratusan pelajar yang larut dalam peringatan Hari Indonesia Menabung (HIM) 2025.
Sejak pukul 07.00 WIB, sekitar 450 siswa SD hingga SMP se-Tulungagung hadir membawa semangat belajar dan rasa ingin tahu yang besar. Tahun ini, HIM mengusung tema Cerdas Menabung untuk Indonesia Emas dan Gemilang (CEMERLANG), sebuah pesan sederhana yang sarat makna bagi masa depan generasi muda.
Kegiatan yang digelar berkat kolaborasi Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, dan PT BPR Bank Tulungagung ini dikemas penuh nuansa edukatif.
Rangkaian acaranya mencakup lomba mewarnai, lomba cerdas cermat, edukasi pengelolaan keuangan, serta penyerahan penghargaan bagi sekolah yang konsisten mendukung program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR).
Dua kategori penghargaan yang menjadi sorotan adalah Saldo Tabungan Terbesar dan Nasabah SIMPEL Aktif Terbanyak.
Sebagai bentuk dukungan nyata, seluruh peserta memperoleh tabungan gratis senilai Rp 25 ribu yang langsung disetorkan ke rekening masing-masing. Bank Tulungagung juga menambah semangat dengan memberikan beasiswa kepada 15 pelajar berprestasi.
Dalam sambutannya, Bupati Tulungagung Gatut Sunu Wibowo, S.E., M.E., menegaskan bahwa menabung tidak sekadar menyimpan uang, melainkan sarana membangun karakter, disiplin, dan perencanaan masa depan. “Dalam kebiasaan menabung terkandung nilai tanggung jawab dan kemampuan merencanakan masa depan. Semua ini menjadi bekal utama untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045,” ujarnya.
Mengutip Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024, Bupati menyebut indeks literasi keuangan pelajar Indonesia baru mencapai 56,42 persen dengan tingkat inklusi 69 persen.
Data ini menunjukkan bahwa meskipun banyak pelajar telah memanfaatkan layanan keuangan, mereka belum sepenuhnya memahami mekanisme, risiko, dan manfaatnya. “Ini yang harus kita perkuat melalui edukasi berkelanjutan,” tambahnya.
Direktur Utama PT BPR Bank Tulungagung, Suhermin, S.E., menjelaskan bahwa pihaknya telah lama membina budaya menabung di kalangan pelajar. Melalui kantor cabang dan kantor kas, pihaknya rutin mendatangi sekolah-sekolah, menyediakan celengan, dan mengambil setoran setiap bulan. “Target kami, semua sekolah bekerja sama dengan Bank Tulungagung agar budaya menabung semakin mengakar,” jelasnya.
Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, menilai HIM menjadi pintu masuk efektif membangun kesadaran finansial generasi muda sekaligus mendukung target inklusi keuangan 91 persen pada 2025 sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2025–2029.
Ia berharap kegiatan ini mampu meningkatkan jumlah rekening tabungan pelajar dan pemanfaatan produk keuangan lainnya di kalangan anak muda.
OJK Kediri optimistis, keberlanjutan edukasi keuangan yang melibatkan pemerintah daerah, perbankan, dan lembaga keuangan akan memperkuat literasi sekaligus inklusi keuangan di Tulungagung.
Langkah ini diyakini bukan hanya menumbuhkan kesehatan finansial individu, tetapi juga memperkokoh fondasi ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
HIM 2025 di Tulungagung pun membuktikan bahwa budaya menabung dapat dibangun sejak dini jika didukung oleh edukasi berkesinambungan dan sinergi berbagai pihak, demi melahirkan generasi cerdas finansial, mandiri, dan siap menghadapi tantangan global.
Jurnalis: Linda