Jakarta – Lo pasti sering denger kata bearing, terutama kalo lo sering ngoprek motor atau mesin. Nah, cara baca kode bearing ini penting banget buat lo yang mau ganti bearing tanpa salah pilih. Kode bearing itu kayak KTP-nya bearing, kasih tau kita tentang ukuran, tipe, dan detail lainnya.
Bearing itu bagian penting dari mesin yang bantu mengurangi gesekan antara komponen yang bergerak. Ada berbagai jenis bearing, tapi kita fokus dulu sama cara baca kodenya, biar lo nggak bingung lagi.
Sebelum masuk ke cara baca kode bearing, lo harus tau dulu komponen dari kodenya:
Oke, kita ambil contoh kode bearing 6205-2RS biar gampang.
Setiap kode bearing memiliki arti yang berbeda-beda, tergantung dari pabrikannya. Namun, pada umumnya, kode-kode tersebut mengikuti pola yang serupa. Misalnya, pada kode 6205-2RS, selain yang sudah dijelaskan:
Kalo lo tau cara baca kode bearing, lo nggak akan salah beli atau pasang bearing. Ini bisa ngurangin resiko mesin rusak dan tentunya ngurangin biaya perbaikan.
Ada beberapa tipe bearing yang sering dipake, nih. Simak ya:
Ini yang paling umum. Dipake di banyak aplikasi dari roda mobil sampe kipas angin. Deep groove ball bearing punya alur dalam yang memudahkan penempatan bola dan bisa menahan beban radial serta aksial.
Biasanya dipake di mesin yang butuh kecepatan tinggi dan presisi. Bearing jenis ini mampu menahan beban radial dan aksial secara bersamaan, sehingga cocok untuk mesin yang membutuhkan kestabilan tinggi pada putaran yang cepat.
Cocok buat aplikasi dengan beban berat dan kecepatan rendah. Cylindrical roller bearing memiliki roller silinder yang memberikan kapasitas beban tinggi dan ketahanan terhadap deformasi.
Dipake di aplikasi yang butuh menahan beban berat dari berbagai arah. Spherical roller bearing memiliki dua baris roller yang memungkinkan bearing ini menahan beban radial dan aksial yang besar.
Jenis ini sering ditemukan di roda kendaraan, baik mobil maupun motor. Tapered roller bearing memiliki roller yang berbentuk kerucut, memungkinkan penahanan beban radial dan aksial dengan efisiensi tinggi.
Bearing ini khusus untuk menahan beban aksial saja. Biasanya digunakan pada aplikasi yang memerlukan dukungan beban aksial tinggi dan putaran rendah, seperti pada meja putar dan poros vertikal.
Bearing ini memiliki roller yang sangat kecil dan panjang. Needle roller bearing cocok untuk aplikasi dengan ruang terbatas namun membutuhkan kapasitas beban tinggi, seperti pada transmisi kendaraan.
A: Kode bearing adalah kode unik yang kasih tau ukuran, tipe, dan detail bearing. Setiap kode berisi informasi penting yang membantu kita memahami spesifikasi bearing tanpa perlu mengukur langsung.
A: Lo perlu tau tiga bagian utama: awalan (prefix), nomor dasar, dan akhiran (suffix). Setiap bagian kasih informasi spesifik tentang bearing. Misalnya, awalan menunjukkan jenis bearing, nomor dasar menunjukkan ukuran, dan akhiran memberikan informasi tambahan seperti jenis seal atau material.
A: Biar lo nggak salah pilih bearing dan mesin lo tetap berfungsi optimal. Salah pilih bearing bisa berakibat fatal, mulai dari mesin yang tidak bekerja maksimal sampai kerusakan parah yang memerlukan biaya perbaikan mahal.
A: Deep groove buat aplikasi umum, angular contact buat kecepatan tinggi dan presisi. Deep groove ball bearing memiliki desain sederhana dan fleksibel, sedangkan angular contact ball bearing dirancang untuk menahan beban aksial dan radial secara bersamaan pada kecepatan tinggi.
A: Periksa kode bearing dan bandingkan dengan spesifikasi dari pabrikan. Selain itu, beli dari distributor resmi dan hindari penjual yang tidak terpercaya. Pabrikan biasanya memiliki sistem verifikasi atau nomor seri unik untuk memastikan keaslian produk.
Sekarang lo udah tau cara baca kode bearing, pastinya lo jadi lebih siap buat milih bearing yang tepat. Ingat, tau kode bearing itu penting buat mencegah kerusakan mesin dan hemat biaya perbaikan. Jadi, jangan sampe salah pilih bearing ya!