Jakarta – Puncak hujan meteor Orionid, salah satu fenomena langit yang memukau, akan dapat dinikmati di langit Indonesia pada tanggal 22 Oktober 2023.
NASA, lembaga antariksa terkemuka, menjelaskan bahwa Orionid merupakan salah satu hujan meteor yang mencapai puncaknya pada pertengahan Oktober setiap tahunnya.
Orionid dikenal sebagai salah satu hujan meteor terindah sepanjang tahun, ditandai dengan kecerahan dan kecepatannya yang mengagumkan.
Meteor Orionid bergerak dengan kecepatan luar biasa, mencapai sekitar 148.000 mph (66 km/s) ketika memasuki atmosfer Bumi. Kecepatannya yang luar biasa ini menghasilkan puing-puing pijar yang bersinar selama beberapa detik hingga menit, bahkan mampu membentuk bola api yang spektakuler.
Puncak hujan meteor Orionid di Indonesia pada tahun ini jatuh pada tanggal 22 Oktober 2023, mulai dari pukul 22.14 WIB hingga fajar.
Observatorium Bosscha telah mengonfirmasi jadwal ini dalam kalender astronomi Oktober 2023. Pengamatannya dapat dilakukan di arah rasi Orion dengan menjaga jarak sekitar 45-90 derajat dari pancaran cahaya rasi Orion.
Melihat meteor Orionid dari sudut pandang ini akan memberikan pengalaman yang lebih panjang dan spektakuler. Sementara jika Anda melihatnya langsung ke arah rasi Orion, meteor akan tampak lebih pendek karena efek perspektif yang dikenal sebagai pemendekan.
Untuk melihat Puncak Hujan Meteor Orionid dengan optimal, NASA merekomendasikan pengamatan di belahan bumi utara dan selatan pada jam-jam setelah tengah malam.
Saat puncak hujan meteor terjadi, Bulan akan berada dalam fase kuartal pertama, sehingga langit akan menjadi paling gelap setelah tengah malam.
Tempat terbaik untuk mengamati fenomena ini adalah daerah yang memiliki langit yang gelap dengan sedikit polusi cahaya. Berbaringlah dan pandangi langit sebanyak mungkin.
Dalam waktu kurang dari 30 menit, mata akan beradaptasi, dan Anda akan mulai melihat meteor. Bersabarlah, karena hujan meteor Orionid akan berlangsung hingga fajar, memberi banyak waktu untuk menikmatinya.
Orionid sendiri merupakan meteor yang berasal dari partikel sisa komet dan pecahan asteroid. Komet Halley memerlukan waktu sekitar 76 tahun untuk mengorbit Matahari, dengan penampakannya terakhir kali terjadi pada tahun 1986.
Komet Halley diharapkan akan kembali memasuki tata surya bagian dalam pada tahun 2061, sehingga Puncak Hujan Meteor Orionid adalah kesempatan langka untuk menyaksikan pesona langit yang luar biasa ini.