Semarang – TPA Jatibarang Semarang menjadi saksi kebakaran dahsyat yang merusak sekitar 5 hektar lahan di dua zona yang berbeda. Hingga pukul 18.40 WIB, upaya pemadaman masih terus dilakukan oleh sejumlah petugas.
Dari pantauan awak media di TPA Jatibarang, Mijen, Semarang, pada Senin (18/8/2023) pukul 18.40 WIB, terlihat petugas masih berjuang keras untuk memadamkan api yang berwarna merah kekuningan dan disertai asap tebal.
Mobil pemadam tampak berjajar di sekitar Kantor UPTD TPA Jatibarang, dengan kehadiran mobil pemadam dari Kabupaten Semarang dan Kabupaten Kendal di lokasi yang sama.
Tidak hanya itu, ambulans dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga turut berada di sekitar tempat kejadian. Tim pemadam kebakaran (Damkar), BPBD, kepolisian, TNI, Dishub, dan Satpol PP juga berkolaborasi dalam upaya pemadaman ini.
Kepala Dinas Kebakaran Kota Semarang, Nurkholis, menjelaskan bahwa tim pemadam tengah memusatkan perhatian mereka untuk menjinakkan api dari pinggiran menuju ke pusat titik api.
Informasi awal menyebutkan bahwa sekitar 5 hektar lahan di dua zona berbeda sudah dilalap jilatan api.
“Informasi dari Pak Bambang (Kepala DLH Semarang) mengindikasikan bahwa di TPA yang sudah tidak aktif ini terdapat 2 hingga 3 hektar, sedangkan di kawasan ini terdapat 5 hektar dengan buffer antara 2 dan 3 hektar,” ungkapnya di lokasi.
Zona pertama yang terdampak adalah TPA yang sudah tidak aktif, sementara zona kedua adalah daerah sekitar bekas pabrik pupuk PT Narpati. Kedua zona tersebut disebut tidak lagi menerima penambahan sampah baru.
Nurkholis menjelaskan bahwa proses pemadaman harus dimulai dari tepi api, kemudian menyisir hingga ke tengahnya. Dalam kondisi seperti ini, cuaca yang tidak berangin sangat diharapkan karena angin bisa sangat mempengaruhi upaya pemadaman.
Sementara itu, seorang petugas pemadam dilaporkan mengalami sesak napas. Nurkholis memastikan bahwa petugas tersebut telah mendapatkan penanganan medis yang sesuai.
“Ada satu personel yang mendapat perawatan medis, semoga tidak ada hal yang mengkhawatirkan,” tuturnya.