Jakarta – Potensi besar keterusungan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, sebagai calon wakil presiden (cawapres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 semakin menguat dan menjadi sorotan utama dalam konteks politik nasional.
Faktor-faktor yang mendorong potensi ini semakin kuat adalah dukungan dari Nahdlatul Ulama (NU), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia.
Pentingnya dukungan ini tergambar dari posisi Erick Thohir sebagai Anggota Kehormatan Banser NU, yang secara nyata meningkatkan representasinya di kalangan warga NU, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Nahdliyin.
Lebih lanjut, kedekatan khusus yang dimiliki oleh Erick Thohir dengan para tokoh berpengaruh di lingkungan organisasi Islam ini semakin mengukuhkan posisinya.
“Potensi keterusungan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden mungkin akan terwujud mengingat kedekatannya dengan berbagai tokoh NU,” ungkap Pengamat Politik dari Universitas Brawijaya, Anang Sujoko.
Bukti konkret dukungan ini telah terungkap dalam pernyataan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf, yang tidak hanya mendukung Erick Thohir sebagai calon wakil presiden, tetapi juga mengakui dirinya sebagai anggota Banser yang bersertifikat.
Selain itu, peran aktif Erick Thohir dalam sejumlah kegiatan penting di lingkup NU menjadi faktor penunjang yang tidak dapat diabaikan.
Partisipasinya sebagai Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah Satu Abad NU, sebagai contoh, telah memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong perkembangan 250 Badan Usaha Milik NU (BUMNU).
Keinginan yang tinggi untuk mendukung Erick Thohir sebagai cawapres di kalangan NU juga menjadi faktor yang memicu potensi besar keterpilihannya dalam Pilpres yang akan datang.
Dampak positif dari hal ini adalah semakin meningkatnya daya tarik elektoral yang dimilikinya, bahkan hingga mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode 1-8 Juli 2023 menunjukkan angka elektabilitas Erick Thohir mencapai 21,2 persen dalam simulasi tujuh nama cawapres.
Dengan posisi puncak yang ditempatinya, nama Erick Thohir semakin kuat dan diperhitungkan dalam kancah politik nasional.
Anang menegaskan, “Erick Thohir memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto dan juga memiliki legitimasi melalui dukungan dari Presiden Jokowi.”
Dengan demikian, potensi keterpilihan Erick Thohir sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2024 semakin menguat dan menjadi sorotan perbincangan hangat dalam dinamika politik Indonesia.