TULUNGAGUNG – Puskesmas Kedungwaru mendapatkan alokasi dana sebesar Rp 6 miliar dari Dana Bagi Hasil Cukai dan Tembakau (DBHCT) tahun 2024 untuk pembangunan fasilitas kesehatan. Kini dalam proses pembangunan.
Kepala Puskesmas Kedungwaru, Muhroji, menyatakan bahwa pembangunan ini merupakan terobosan penting untuk menunjang layanan kesehatan di wilayah tersebut.
“Puskesmas Kedungwaru dibangun untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah ini. Dengan menggunakan anggaran DBHCT sebesar Rp 6.000.000.000, kami berupaya memanfaatkan sumber daya yang ada secara maksimal,” ujar Muhroji melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/11/2024).
Dengan nilai kontrak sebesar Rp 4,594 miliar, proyek pembangunan ini dirancang untuk memenuhi standar kesehatan dan keselamatan kerja. Nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas seperti ruang periksa umum, ruang persalinan, laboratorium, apotek, Poli Gigi, serta layanan imunisasi.
Muhroji menambahkan bahwa fasilitas yang lebih modern dan lengkap ini diharapkan mampu mengurangi angka kesakitan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami berharap Puskesmas ini dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan yang berkualitas, mengurangi angka kesakitan dan kematian, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” jelasnya.
Keberadaan Puskesmas Kedungwaru yang didanai dari DBHCT ini diharapkan menjadi model pemanfaatan dana cukai tembakau yang efektif.
“Kami berencana untuk terus meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan dengan membangun lebih banyak fasilitas kesehatan, meningkatkan kapasitas tenaga medis, dan memperluas program kesehatan preventif dan promotif,” pungkas Muhroji.