banner pilkada 2024

Pasutri di India Tega Jual Bayi 8 Bulan Demi iPhone 14 dan Konten Reels Instagram

ilustrasi

Jakarta – Pasangan suami istri di Bengal Barat, India, dilaporkan tega menjual bayi mereka yang berusia 8 bulan untuk membeli iPhone 14 dan menciptakan konten video di platform sosial Reels di Instagram.

Kejadian ini semakin tragis karena mereka juga diduga telah menjual anak perempuan mereka yang berusia 7 tahun.

Mengikuti tren popularitas konten video pendek di Reels Instagram, pasangan tersebut berniat melakukan perjalanan ke seluruh negara bagian Benggala Barat untuk membuat konten menarik.

Reels merupakan fitur yang mirip dengan TikTok, di mana pengguna dapat berbagi video-video pendek.

Kasus ini terungkap berkat kecurigaan dari tetangga mereka, yang melaporkan aktivitas mencurigakan pasangan tersebut kepada pihak berwajib.

Menurut laporan situs lokal DailyO, para tetangga menyadari ketidakhadiran bayi tersebut dengan tiba-tiba.

Seiring dengan itu, pasangan tersebut diketahui sudah memiliki sebuah iPhone baru, yang kontras dengan kondisi ekonomi mereka yang sulit.

Setelah dilakukan konfirmasi, sang ibu akhirnya mengaku bahwa mereka telah menjual bayi tersebut dan menggunakan uang hasil penjualan untuk mendanai perjalanan mereka mengelilingi Benggala Barat demi membuat konten di Reels Instagram.

Sathi, sang ibu yang terlibat, telah ditangkap bersama dengan Priyanka Ghosh, wanita yang diduga membeli bayi tersebut.

Sementara itu, sang ayah bayi, yang bernama Jaydev, masih dalam pengejaran oleh pihak kepolisian.

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai nasib bayi yang dijual, namun DailyO melaporkan bahwa sang ayah juga mencoba untuk menjual putrinya yang berusia 7 tahun.

Polisi masih terus melakukan penyelidikan dalam kasus ini. Jika benar bahwa perangkat ponsel yang dibeli adalah iPhone 14, sebagai gambaran, harga baru iPhone 14 di Apple India setara dengan USD 975 atau sekitar Rp 14,7 jutaan.

Kejadian ini mencerminkan tingkat tragedi dan keputusasaan yang mengerikan, dengan perbuatan tak manusiawi yang dilakukan demi memenuhi keinginan yang seharusnya tidak pernah terjadi.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!