“Kuliah di Turki sudah menjadi keinginan saya sejak lama. Turki merupakan negara 2 benua (red: Eropa-Asia) yang mayoritas penduduknya beragama Muslim, sehingga saya bisa tetap aman dan mudah dalam menemukan makanan halal. Saya juga tidak takut saat melaksanakan kewajiban saya sebagai Muslim,” ungkap Ayu kepada SiaraNesia, Kamis (17/8/2023).
Menurutnya, pendidikan tinggi di Turki mengadopsi Sistem Bologna (kurikulum Uni Eropa), yang menjamin kualitas pendidikan terbaik.
Alasan lainnya, Turki banyak mengambil peran penting dalam dinamika global dan menjadikannya negara superpower di kawasan Timur Tengah.
“Identitasnya sebagai negara Muslim juga menarik bagi saya untuk mengkaji hal tersebut kedepannya,” sambungnya.
“Lingkungan Internasional di Turki juga mendukung saya dalam menambah relasi global. Juga saya ingin mempelajari Bahasa Turki untuk meningkatkan keterampilan dan menguasai bahasa asing lainnya,” ujar Ayu.
Sebelum dinyatakan sebagai penerima beasiswa pemerintah Turki, Arun sudah diterima di beberapa Universitas di Turki dan berencana berkuliah mandiri.
Namun, syukur pada 2023, setelah berjuang selama 6 bulan proses seleksi, dia berhasil lolos sebagai penerima Turkiye Burslari Scholarship (YTB) – Master Degree Program, yaitu beasiswa Fully Funded oleh pemerintah Turki untuk mahasiswa internasional dari berbagai negara di dunia.
Diketahui, pendaftar beasiswa YTB dari Indonesia pada tahun 2023 mencapai 15.000 orang, dan hanya 60 orang yang lolos (20 orang di tingkat S1/S2/S3) setelah melalui beberapa tahapan seleksi.