banner pilkada 2024

DPR: Bansos Buat Korban Judol? Tunggu Dulu!

Ilustrasi judi online

Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Diah Pitaloka, ngekritik rencana pemerintah buat kasih bansos ke korban judi online. Politisi PDI-Perjuangan ini bilang, korban judol gak bisa serta merta dapet bansos karena setiap penerima bansos harus terdata dulu di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Diah bilang, pemain judol yang kalah taruhan gak bisa langsung dinyatakan miskin. “DTKS itu sistem klasifikasi data, apakah korban masuk kriteria atau nggak, itu yang nentuin. Jadi bukan karena judol atau nggak,” kata Diah dikutip dari laman resmi DPR, Minggu, 16 Juni 2024.

Diah nggak menyangkal kalau pemain judol bisa aja jadi korban penipuan dan masuk kriteria miskin buat dapet bansos. Tapi, pemerintah tetap harus lihat kondisi yang bersangkutan dulu. Pemain judol yang kalah tetap gak bisa langsung dijadikan penerima bansos, mereka harus terverifikasi di DTKS dulu.

“Tapi silakan aja korban judol masuk atau nggak dalam proses verifikasi DTKS. Misal, jatuh miskin butuh bantuan, terus masuk kriteria kemiskinan, itu beda cerita. Tapi bukan karena kalah judol langsung masuk DTKS,” ujar Diah.

Diah juga negesin, pemerintah seharusnya lebih fokus ngatasin akar masalah judi online. “Karena banyak yang ketipu. Jadi yang penting itu sumber judi online-nya yang diatasi,” katanya.

Menurut dia, DTKS itu sistem pendataan sosial yang klasifikasinya udah disesuaikan secara ilmiah. Jadi data itu harus jadi parameter buat ngategorikan masyarakat yang kurang mampu.

Wacana buat ngikutsertain korban judi online sebagai penerima bansos muncul dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy.

Muhadjir bilang kalau praktik judi, baik langsung maupun online, bisa bikin masyarakat miskin, jadi kalangan ini sekarang ada di bawah tanggung jawab kementeriannya.

Muhadjir ngaku udah banyak ngelakuin advokasi buat korban judi online, bahkan masukin mereka ke DTKS sebagai penerima bansos. Selanjutnya, korban yang punya gangguan psikososial bakal ditangani sama Kemensos.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!