Jombang – Wacana kemungkinan duet calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Perbaikan (KPP), yang terdiri dari Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, atau akrab disapa Cak Imin, mulai mencuat ke permukaan. Isu ini tak terelakkan muncul setelah gema pertemuan antara Anies Baswedan dan ibunda Cak Imin mencuat di ranah publik.
Tak lepas dari sorotan, hari ini Anies Baswedan melakukan ziarah ke makam almarhum ayahanda Cak Imin, KH Muhammad Iskandar, yang terletak di Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar, Jombang. Langkah tegas Anies dalam mengunjungi makam keluarga Cak Imin nyatanya turut menjadi isyarat bagi potensi kebenaran dari isu kolaborasi politik ini.
Tak dapat dipungkiri, arus informasi yang merujuk pada kepindahan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dari koalisi Prabowo Subianto juga tengah santer terdengar. PKB, yang baru-baru ini terlibat dalam keanggotaan koalisi bersama Golkar dan PAN, menyatakan bahwa tak ada keterlibatan dalam pemutusan kesepakatan baru tersebut.
Berbagai spekulasi menunjukkan bahwa Anies Baswedan mungkin bakal menjadi sosok calon wakil presiden dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Baru-baru ini, Anies semakin menunjukkan kedekatannya dengan berbagai tokoh NU di Jawa Timur, khususnya di Jombang, daerah asal Cak Imin.
Hari ini, Anies Baswedan menghadirkan kunjungan ke empat pondok pesantren (Ponpes) terkemuka di Jombang dalam satu hari. Dalam kunjungannya tersebut, Anies mengungkapkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk mendoakan para tokoh pendiri NU, sembari menjaga teguh prinsip-prinsip Ahlul Sunnah wal Jama’ah (Aswaja).
Dalam langkahnya, Anies Baswedan juga sempat mengunjungi makam ayah Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yaitu KH Muhammad Iskandar, serta makam almarhum Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul.
Namun, dalam menjawab pertanyaan dari para awak media perihal apakah telah terjalin komunikasi dengan Cak Imin, Anies Baswedan hanya memberikan respons yang normatif. “Kita alhamdulillah komunikasi dengan semua,” tegasnya di Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar pada Kamis (31/8/2023).
Kunjungan Anies Baswedan di Jombang juga melibatkan upacara ziarah ke makam KH Muhammad Romli Tamim Mursyid Toriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah, yang juga merupakan pendiri Ponpes Darul Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang.
“Di Jombang saya bersyukur hari ini sudah bisa ziarah di 4 tokoh utama di era awal Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi pilar penting. Mulai dari Tebuireng, Rejoso, Tambakberas, dan Denanyar,” papar Anies.
Dalam penjelasannya, Anies Baswedan mengungkapkan bahwa niatnya dalam kunjungan ke Jombang adalah semata-mata untuk berziarah di makam-makam pendiri NU. Harapannya adalah agar nilai-nilai dan prinsip-prinsip Aswaja dapat terus dijaga dan diperjuangkan dalam tatanan Indonesia ke depan.
Menarik untuk dicatat, Anies mengunjungi empat pondok pesantren terkemuka di Jombang dalam rangka menjalin silaturahmi dengan para pengasuhnya. Ponpes yang dikunjungi antara lain Tebuireng, Darul Ulum Rejoso, Bahrul Ulum Tambakberas, serta Mambaul Ma’arif Denanyar.
Lebih jauh, eks Gubernur DKI Jakarta ini juga tak melewatkan momen untuk berziarah di makam para pendiri NU. Lokasinya pun beragam, termasuk di makam KH Hasyim Asy’ari di Ponpes Tebuireng, KH Abdul Wahab Chasbullah di Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, serta KH Bisri Syansuri di Ponpes Mambaul Ma’arif Denanyar.