Tulungagung – Warga pesisir di kawasan Pantai Gemah dan Bayem, Tulungagung merayakan tradisi “sedekah bumi” atau lebih dikenal sebagai “gerebek Sura” dengan semarak.
Tumpeng agung yang dipenuhi oleh beragam hasil bumi telah dikirab dengan meriah mengelilingi pantai, menjadi daya tarik bagi masyarakat setempat.
Tradisi sedekah bumi ini dimulai dengan tari-tarian tradisional dan ujub, serta doa yang dipimpin oleh tokoh adat setempat. Kemudian, tumpeng agung dikirab oleh masyarakat dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) keliling Pantai Gemah dan Pantai Bayem.
Upacara adat ini mengundang perhatian besar, di mana ribuan warga dan wisatawan memadati kawasan pantai untuk turut serta dalam kirab tumpeng agung.
Kepala Desa Keboireng, Kecamatan Besuki, Supirin, menjelaskan bahwa sedekah bumi merupakan tradisi yang lazim dilakukan oleh masyarakat Jawa sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya bagi masyarakat pesisir. Dia menyatakan kegembiraannya karena tradisi ini masih dapat dijalankan dengan baik.
Menariknya, sedekah bumi memiliki cakupan lebih luas daripada tradisi petik laut, karena melibatkan tidak hanya nelayan, tetapi juga petani dan pelaku jasa wisata.
Tradisi sedekah bumi ini juga menjadi magnet bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke Pantai Gemah dan Pantai Bayem.
Supirin berharap agar Pantai Gemah dan Bayem semakin ramai pengunjung dan dijauhkan dari bencana banjir dan longsor. Dia menyadari bahwa setelah jalur pantai selatan (pansela) Tulungagung-Trenggalek dibuka, persaingan dalam menarik wisatawan semakin ketat, sehingga perlu upaya lebih maksimal untuk meningkatkan daya tarik destinasi wisata.
Pengelola wisata diharapkan dapat berinovasi untuk menjaga ketertarikan para wisatawan. Pihaknya juga mengharapkan dukungan dari pemerintah daerah dalam memajukan pariwisata di Pantai Gemah dan Bayem, termasuk penambahan fasilitas untuk pengunjung, seperti fasilitas permainan anak-anak.
Selain itu, menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan juga menjadi perhatian. Oleh karena itu, dibutuhkan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) di Desa Keboireng untuk mengatasi masalah sampah yang dapat mencemari pantai.
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian tradisi sedekah bumi yang diadakan oleh masyarakat Pantai Gemah. Ia juga bangga karena upaya tersebut turut mendidik generasi muda untuk menjaga tradisi tersebut.
Mengenai peningkatan daya tarik wisata, Bupati memerintahkan Dinas Pariwisata Tulungagung untuk bekerja sama dengan pokdarwis dalam merumuskan strategi yang akan mendukung perkembangan Pantai Gemah dan Bayem.
Bupati mengakui bahwa pantai ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat dan pemerintah kabupaten.
Pada akhir pekan, antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke Pantai Gemah sangat tinggi. Salah seorang pengunjung dari Madura, bernama Mashendra, mengungkapkan keindahan pantai di pesisir Tulungagung ini sangat menarik, terutama dengan adanya tradisi gerebek Sura yang memikat para wisatawan.
Dengan semaraknya tradisi sedekah bumi “gerebek Sura” dan kerjasama antara masyarakat, pemerintah, dan pokdarwis, diharapkan Pantai Gemah dan Pantai Bayem akan terus menjadi destinasi wisata yang menarik dan lestari untuk dinikmati oleh semua pengunjung.