Bangkalan – Di sejumlah wilayah di Bangkalan, Madura, kekeringan akibat musim kemarau mulai terjadi. Salah satu wilayah yang terkena dampak adalah Desa Pangeleyan, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan.
Di desa ini, warga harus berjalan kaki hingga 7 kilometer menuju sumur yang terletak di area persawahan untuk mendapatkan air bersih.
Faruk, salah satu warga Desa Pangeleyan, mengungkapkan bahwa setiap dua hari sekali, dia bersama sapinya berjalan sejauh 7 kilometer untuk membawa 6 jeriken kosong ke sumur tersebut.
Dia juga mengatakan bahwa sumur tersebut menjadi andalan warga ketika musim kemarau tiba, karena letaknya berada di perbatasan tiga desa di Kecamatan Tanah Merah.
“Karena sumur ini berada di perbatasan tiga desa, warga dari dua desa lainnya juga mengambil air ke sini. Sumur ini menjadi penyedia air terus-menerus selama musim kemarau,” tambahnya.
Faruk berharap pemerintah dapat memberikan bantuan air bersih ke desanya, mengingat setiap hari warga sangat membutuhkan air bersih untuk berbagai keperluan sehari-hari seperti minum, memasak, mandi, dan mencuci.
Sementara itu, Plt Bupati Bangkalan, Mohni, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemetaan daerah yang mengalami kekeringan. Hasilnya, terdapat 72 desa yang tersebar di 12 kecamatan yang berpotensi mengalami kekeringan.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menyiapkan bantuan air bersih menggunakan 6 armada truk tangki yang akan beroperasi secara bergantian di setiap desa terdampak, meskipun armada tersebut juga terbatas.