banner pilkada 2024

Viral! Pria Ini Ngaku Dibegal biar Gak Dimarahin Istri

Saroni saat menyampaikan permintaan maaf di video klarifikasi kasus pembegalan di Trenggalek yang dia karang. (sumber: istimewa)

Trenggalek – Satu warga Trenggalek, Saroni, bikin geger nih! Dia ngaku dibegal di jalan raya sampe uang Rp 650 ribu buat beli pupuk dirampas. Tapi, ternyata itu cuma akal-akalan Saroni doang biar gak dimarahin istri.

Awalnya, Saroni lapor ke Polsek Dongko soal kejadian begal yang katanya dia alami di Jalan Raya Dongko-Kampak, kawasan hutan Desa Pringapus, Kecamatan Dongko, Sabtu (15/6). Dia bilang kejadian itu terjadi sekitar jam 8 pagi. Pelaku katanya kabur bawa uang Rp 650 ribu yang mau dia pake buat beli pupuk.

Polisi langsung selidiki laporan ini. Ternyata, hasilnya mengejutkan. Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin bilang kalau laporan Saroni itu bohong besar. Aslinya, uang Rp 650 ribu itu dipake buat nyawer di acara Tayuban.

“Kami pastikan informasi begal itu gak benar. Itu cuma akal-akalan Saroni aja,” kata AKP Zainul Abidin, Minggu (16/6/2024).

Saroni sebenernya dikasih uang sama istrinya buat beli pupuk. Tapi, dia malah pake uang itu buat bersenang-senang di acara Tayub. Akhirnya, uang habis dan dia takut dimarahin istri. Saroni pun ngarang cerita dibegal di hutan.

Ceritanya sampai bikin heboh warga. Buat meyakinkan, Saroni sama istrinya lapor ke Polsek Dongko. Polisi ajak Saroni ke TKP buat cek kebenaran cerita. Pas diperiksa, banyak kejanggalan, dan akhirnya Saroni ngaku kalau itu cuma bohong.

“Saat kami ajak bicara, akhirnya dia ngaku kalau itu cuma akal-akalan aja. Intinya dia takut dimarahi istri karena uangnya habis,” jelas Zainul.

Polisi periksa Saroni dan minta dia buat permohonan maaf terbuka ke publik Trenggalek. Dalam video klarifikasinya, Saroni ngaku kalau kejadian begal itu cuma rekayasa. Dia juga minta maaf atas kebohongan yang bikin resah warga.

“Kejadian perampasan di jalan Dongko-Kampak di Tumpak Kebat, Desa Pringapus, itu cuma rekayasa saya. Mohon maaf atas kebohongan ini,” kata Saroni dalam video permohonan maafnya.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!