Surabaya – Sebagai langkah pencegahan menghadapi penyebaran abu vulkanik Semeru, pihak berwenang telah mengalihkan penerbangan yang semula ditujukan ke Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, menuju Bandara Juanda, Surabaya.
“Untuk menghindari dampak abu vulkanik Semeru, dua penerbangan kini diarahkan ke Bandara Juanda,” kata Purwo Cahyo Widhiatmoko, Kepala Seksi Keamanan Penerbangan dan Pelayanan Darurat UPT Bandara Abdulrachman Saleh, dalam pernyataannya kepada para wartawan hari ini.
Penerbangan yang mengalami penyesuaian rute adalah Citilink dengan nomor penerbangan QG 751 yang semula dijadwalkan untuk pukul 11.20 WIB dari Malang menuju Jakarta, serta Citilink dengan nomor penerbangan QG 165 yang seharusnya berangkat pada pukul 14.40 WIB.
“Totalnya ada 4 penerbangan yang direncanakan hari ini. Batik Air ID 7581 dan ID 7583 berhasil mendarat seperti yang direncanakan. Namun, dua penerbangan lainnya, yaitu QG 751 dengan jumlah penumpang sebanyak 153 dan QG 165 dengan jumlah penumpang sebanyak 158, kami alihkan ke Bandara Juanda,” ungkap Cahyo.
Meskipun Bandara Abdulrachman Saleh sendiri pada dasarnya tidak terdampak oleh penyebaran abu vulkanik, pihak otoritas bandara tetap menjalankan pengawasan secara berkelanjutan.
“Cerita dari pilot tadi sekitar pukul 11 pagi, saat mereka sedang terbang di ketinggian, terdeteksi adanya abu vulkanik. Demi faktor keamanan, keputusan diambil untuk mengalihkan arah penerbangan ke Bandara Juanda. Meskipun sampai saat ini Bandara Malang masih aman dan tidak terpengaruh oleh abu vulkanik,” jelaskan Cahyo.
“Kami akan terus memantau situasinya hingga besok. Apabila kondisi cuaca tetap cerah dan tidak ada lagi ancaman abu vulkanik, maka operasional bandara akan kembali normal. Sampai saat ini, Bandara Malang tetap dalam kondisi aman,” tutupnya.