Ponorogo – Nama bukan sekadar rangkaian kata, namun doa dan harapan yang tertanam dalam hati orang tua bagi sang anak. Baru-baru ini, sorotan warganet tertuju pada sebuah nama yang unik dan memikat, yakni ‘Jian Ayune Sundul Langit’, putri sulung Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
Dalam berita yang mengundang rasa heran dan rasa ingin tahu dari masyarakat online, Sugiri Sancoko, sang bapak, memberikan penjelasan mengenai pilihan nama tersebut. Baginya, nama bukan hanya mencerminkan kecantikan fisik semata, melainkan juga kecantikan jiwa dan kecerdasan spiritual.
“Saya ini kan orangnya lugu, ibunya juga lugu dan tidak bisa berpuisi, berprosa. Kami ingin mempersuasikan anak saya cantik. Tidak hanya cantik wajahnya tapi juga cantik moralnya, cantik kecerdasan spiritual, dan kecerdasan yang lain,” ungkap Giri kepada awak media pada Rabu (16/8/2023).
Lebih lanjut, Sugiri menjelaskan bahwa nama ‘Jian Ayune Sundul Langit’ melambangkan kecantikan yang setinggi langit, mengisyaratkan bahwa keindahan tersebut tak hanya terbatas pada penampilan, melainkan juga kepribadian dan intelektualitas yang mendalam.
“Kami memilih nama yang tinggi, Jian Ayune Sundul Langit. Kan nggak ada lagi selain langit atau mentok,” tambah Giri.
Bukti dari kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki ‘Jian Ayune Sundul Langit’ semakin nyata ketika ia sukses menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Padjajaran, Bandung. Dalam momen penting tersebut, Sugiri bersama istri dan dua putra mereka turut hadir dengan bangga.
“Sundul Langit itu terinspirasi dari Putri Songgolangit, inginnya tidak hanya cantik di wajah tapi juga perilakunya,” ungkap Sugiri dengan penuh arti.
Tidak hanya nama sang putri sulung, Sugiri dan sang istri juga memberikan nama-nama unik bagi anak kedua dan ketiganya, mengambil inspirasi dari bahasa Jawa yang kaya makna.
Anak kedua, Muhammad Lintang Panuntun Qolbu, memiliki nama yang menggambarkan cahaya pemandu jiwa meski dalam bentuk yang kecil. Sedangkan anak ketiga, Muhammad Gibran Cahyaning Pengeran, lahir dari kecintaan Sugiri pada karya-karya Kahlil Gibran.
“Dalam nomor dua, lintang melambangkan kecil namun tinggi, menjadi penuntun kalbu. Sedangkan nomor tiga, saya terinspirasi dari karya-karya Kahlil Gibran. Nama Gibran saya ambil dari sana,” tutur Giri.
Dengan pilihan nama-nama yang sarat makna dan filosofi ini, Sugiri Sancoko dan keluarganya menunjukkan bagaimana setiap nama memiliki cerita dan doa tersendiri, menjadi harapan untuk masa depan sang anak.