Mahasiswa UINSA Tewas Dijambret, Dua Pelaku Ditangkap, Ini Tanggapan Rektor

Tersangka dan barang bukti penjambretan yang menewaskan mahasiswi Uinsa. (sumber: istimewa)

SurabayaRektor UINSA, Prof Akhmad Muzakki, kasih apresiasi gede buat polisi yang berhasil nangkep dua penjambret yang tewaskan mahasiswa berprestasi di Surabaya. Korban ini dikenal banget sebagai mahasiswa teladan di kampus.

“Saya menyampaikan terima kasih pada pihak kepolisian dalam hal ini Polda Jatim untuk memberikan atensi terhadap kasus kriminalitas dan kebetulan menimpa mahasiswa kami,” kata Muzakki saat konferensi pers di Polda Jatim, Jumat (4/7/2024).

Korban adalah Mahasiswa Berprestasi dan Anak yang Berbakti

Muzakki bilang, korban ini adalah sosok yang berprestasi banget. Bahkan korban juga anak yang berbakti kepada orang tuanya.

“Korban ini kalau pagi bekerja membantu orang tua. Khusus untuk bapaknya dalam keadaan sakit stroke,” ujarnya.

Menurutnya, korban dikenal sebagai pekerja keras yang aktif banget dalam berbagai aktivitas di kampus.

“Jadi setelah selesai kuliah korban ini juga bekerja. Meski punya kesibukan, lebih dari itu korban juga aktivis,” tambahnya.

Muzakki juga bilang, kabar meninggalnya korban ini bikin seluruh keluarga besar UIN Sunan Ampel Surabaya merasa keprihatinan mendalam.

“Tapi untunglah kegelapan itu semua berhasil diselesaikan oleh Polda Jatim. Ini memberikan jawaban bagi kita semua dan pelajaran bagi kita dan bagi kami. Jangan melakukan pidana karena tidak ada kata akhir penyelesaian itu,” tutupnya.

Pelaku Penjambretan Berhasil Ditangkap

Dua penjambret yang bikin mahasiswa UINSA tewas di Surabaya akhirnya diringkus usai buron sejak 23 Mei 2024.

Keduanya punya peran masing-masing dalam melancarkan aksinya di Jalan Semarang Surabaya hingga korban meninggal.

Pelaku adalah MMH (29) dan AYE (30). Keduanya pekerja swasta asal Surabaya.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur bilang, kedua pelaku berperan sebagai joki dan eksekutor.

“MMH berperan sebagai eksekutor dengan cara mengambil tas warna coklat dari korban dengan cara menarik paksa sehingga tali tas putus yang berisi ponsel dan dompet berisi uang tunai Rp 63 ribu milik korban (Maya Dwi Ramadhani) di TKP (Jalan Arjuno Kecamatan Sawahan Surabaya),” ujar Jumhur dalam konferensi pers di Bidhumas Polda Jatim.

Peran Pelaku dalam Kejadian

Sementara, AYE, lanjut Jumhur, berperan sebagai joki atau yang membonceng pelaku MMH dengan sepeda motor Honda Vario hitam yang digunakan untuk mengambil tas korban.

Jumhur pastiin kalau kedua pelaku adalah residivis. AYE dan MMH pernah dipidana kasus serupa di tahun 2014 dan 2016.

FAQ (Pertanyaan Umum)

Q: Siapa pelaku penjambretan yang menewaskan mahasiswa UINSA?
A: Pelakunya adalah MMH (29) dan AYE (30), pekerja swasta asal Surabaya.

Q: Apa peran masing-masing pelaku dalam kejadian tersebut?
A: MMH sebagai eksekutor yang menarik tas korban, sedangkan AYE sebagai joki yang mengendarai sepeda motor.

Q: Bagaimana korban dikenal di kampus?
A: Korban dikenal sebagai mahasiswa berprestasi, anak yang berbakti, dan pekerja keras yang aktif di berbagai aktivitas kampus.

Q: Bagaimana pihak kampus merespon kejadian ini?
A: Rektor UINSA, Prof Akhmad Muzakki, mengapresiasi kerja polisi dan menyampaikan rasa keprihatinan mendalam atas kejadian ini.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!