
BLITAR, HARIAN-NEWS.com — Pemerintah Kabupaten Blitar melalui Dinas Tenaga Kerja terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka pengangguran dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lokal.
Salah satu langkah konkret diwujudkan lewat pelatihan berbasis klaster kompetensi skema Make-Up Artist (MUA), yang digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar, Kamis (12/6/2025), di RM Tlogo Indah, Kecamatan Kanigoro.
Pelatihan ini menyasar kalangan remaja pencari kerja, dengan total peserta sebanyak 20 orang. Lima di antaranya berasal dari keluarga petani tembakau, sedangkan 15 lainnya terpilih melalui proses seleksi ketat dari 238 pendaftar.
Plt Kepala Disnaker Blitar, Nanang Adi, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program unggulan SANG KAPTEN (Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten). Tujuan utamanya adalah menciptakan tenaga kerja lokal yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri.
“Berdasarkan data SAKERNAS 2024, angka pengangguran di Kabupaten Blitar mencapai 34.859 orang atau 4,77 persen dari angkatan kerja. Banyak lulusan SMA/SMK hingga sarjana belum terserap karena kurangnya keterampilan praktis,” ungkap Nanang.
Program SANG KAPTEN dikemas dalam model 3 in 1: pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi dari BNSP, dan magang kerja di dunia usaha dan industri (DUDI). Semua pendanaan kegiatan bersumber dari Dana
Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun Anggaran 2025.
Pelatihan ini digelar selama sembilan hari (12–21 Juni) di LPK Erlin Estetika International Institute Blitar. Setelahnya, peserta menjalani uji kompetensi pada 23 Juni 2025 oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PARAS dari Surabaya, dan kemudian diterjunkan ke lapangan untuk magang kerja mulai 24 hingga 28 Juni 2025.
Materi pelatihan mencakup 10 unit kompetensi teknis dan nonteknis, mulai dari teknik dasar merias wajah, rias cikatri dan geriatri, rias panggung, hingga keterampilan komunikasi, etika profesi, dan pemasaran jasa kecantikan.
“Kami berharap lulusan pelatihan ini tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru melalui usaha mandiri di bidang kecantikan,” tambah Nanang.
Ketua APTI Kabupaten Blitar, Sunyoto, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, mengapresiasi langkah Disnaker. Ia menilai program ini sangat membantu keluarga petani tembakau yang selama ini kesulitan mengakses dunia kerja bagi anak-anaknya.
“Ini bentuk nyata kepedulian pemerintah. Anak-anak muda diberikan skill dan sertifikat resmi. Ini bekal penting untuk masa depan mereka,” ujar Sunyoto.
Lebih dari sekadar pelatihan teknis, program ini sejalan dengan misi pembangunan SDM dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2025–2029, yang menitikberatkan pada penguatan SDM yang sehat, terdidik, inklusif, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.