Bupati Tulungagung Pastikan BLT DBHCHT Segera Cair, 9.752 KPM Terima Rp1 Juta

Siaranesia.com, TULUNGAGUNG –
Pemerintah Kabupaten Tulungagung melalui Dinas Sosial memastikan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 segera bergulir.

Sebanyak 9.752 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan menerima bantuan senilai Rp1 juta secara bertahap mulai pertengahan November ini.

Penyaluran dilakukan dalam dua tahap, masing-masing pada minggu kedua bulan November dan Desember 2025.

Plt Kepala Dinas Sosial Tulungagung, Sumarji Kuswantoro, S.Pd., M.M., melalui Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Teguh Abianto, S.H., M.M., menegaskan bahwa verifikasi dan validasi data penerima menjadi fokus utama sebelum dana cair ke masyarakat.
“Insyaallah penyaluran dimulai minggu kedua November dan Desember. Saat ini kami fokus pada verifikasi dan validasi agar tidak ada data yang meleset,” ungkap Teguh kepada Siaranesia.

Skema Penyaluran BLT DBHCHT 2025

Total bantuan: Rp1.000.000 per KPM

Tahap I (November): Rp800.000

Tahap II (Desember): Rp200.000

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dicairkan dalam tiga tahap, BLT DBHCHT tahun ini disalurkan hanya dalam dua tahap. Meski nominalnya tetap, mekanisme pencairan disederhanakan demi efisiensi.

“Sebenarnya BLT ini untuk lima bulan, masing-masing Rp200.000. Tapi tahun ini kami salurkan dua kali agar lebih efektif,” jelas Teguh.

Jumlah Penerima Turun

Tahun ini, jumlah penerima BLT DBHCHT menurun dari 10.750 menjadi 9.752 KPM, seiring penyesuaian anggaran dan hasil pemutakhiran data penerima.

“Kami pastikan seluruh penerima adalah masyarakat yang benar-benar layak. Proses verifikasi melibatkan perangkat desa dan berbagai pihak,” tambahnya.

Program BLT DBHCHT menyasar pekerja pabrik rokok, buruh tani tembakau, petani cengkeh, serta masyarakat berpenghasilan rendah di Tulungagung. Pemerintah berharap, bantuan ini dapat meningkatkan daya beli dan menumbuhkan ekonomi lokal, terutama di sektor yang terdampak industri hasil tembakau.

Jurnalis: Nanang NK
Editor: Arief Edi