banner pilkada 2024

BMKG Ungkap Dampak El Nino di Surabaya

ilustrasi

Surabaya – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prediksi bahwa fenomena El Nino akan terus berlangsung hingga November 2023.

Dampak dari El Nino ini diperkirakan akan dirasakan oleh sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Jawa Timur (Jatim).

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari BMKG, puncak intensitas El Nino diestimasikan terjadi dalam rentang waktu Oktober hingga November. Selain itu, puncak musim kemarau juga diprediksi terjadi dari Agustus hingga November.

Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, Sutarno, memberikan keterangan yang mengonfirmasi perkiraan ini. Ia menegaskan bahwa kemarau juga akan melanda kawasan Surabaya dan sekitarnya.

“Kondisi di Surabaya cenderung normal, kita tidak akan mengalami kekeringan yang signifikan,” kata Sutarno saat diwawancarai pada Jumat (11/8/2023).

Sutarno memastikan bahwa yang terjadi adalah kemarau biasa, bukan jenis kemarau ekstrem yang dapat menyebabkan kekeringan parah dengan mengeringkannya seluruh sumber mata air atau bahkan menghilangkan pasokan air sama sekali.

“Ini hanya kemarau musim biasa,” tambahnya.

Meskipun begitu, Sutarno memberikan imbauan kepada masyarakat di berbagai daerah untuk melakukan adaptasi pola tanam.

Selain itu, mereka diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan kondisi daerah yang mengalami kekeringan, salah satu langkahnya adalah dengan melakukan penghijauan.

Selain itu, Sutarno juga meminta agar publik menjaga lingkungan sekitar. Dia menjelaskan bahwa El Nino dan dampaknya berpotensi terjadi hingga akhir tahun 2023.

Meskipun demikian, pada November 2023, diprediksi bahwa musim penghujan akan dimulai. Dengan begitu, dampak kekeringan atau peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan dapat diminimalisir.

Namun, Sutarno tetap mengingatkan bahwa tetap perlu kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi dampak El Nino yang bisa terjadi dalam beberapa bulan ke depan.

Dengan melakukan langkah-langkah adaptasi dan menjaga lingkungan, diharapkan masyarakat dapat mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat dari fenomena ini.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!