Trenggalek – Kegiatan tambang emas yang dilakukan oleh PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) di Trenggalek telah menimbulkan kekhawatiran bagi warga dan ekosistem alam di sekitarnya.
Penolakan terhadap tambang ini datang dari berbagai pihak, termasuk Gerakan Pemuda (GP) Ansor Trenggalek.
Sebagai bagian dari Nahdlatul Ulama (NU) Trenggalek, GP Ansor memiliki suara yang kuat dalam menentang tambang ini. Respons positif terhadap sikap Ansor datang dari pemimpin NU Trenggalek, Yusuful Hamdani (Gus Yusuf).
Gus Yusuf dengan tulus mendukung langkah Ansor dalam menentang tambang emas PT SMN. Dia menegaskan bahwa NU Trenggalek selalu memberikan dukungan kepada badan-badan otonom di bawahnya, terutama Ansor.
“NU secara kelembagaan memang adalah induk dari semua badan otonom, termasuk Ansor. Oleh karena itu, saya selalu memberi semangat kepada teman-teman Ansor bahwa Ansor adalah sebuah gerakan,” ujar Gus Yusuf dengan ramah kepada awak media.
Gus Yusuf kemudian menjelaskan bahwa NU Trenggalek berperan sebagai induk organisasi bagi badan-badan otonom yang ada di bawahnya. Oleh karena itu, NU Trenggalek akan selalu mendukung Ansor Trenggalek selama langkah-langkah yang diambil sesuai dengan panduan organisasi.
“Jadi, jika langkah-langkah tersebut sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada dan merupakan upaya-upaya pergerakan, serta langkah-langkah yang mendukung masyarakat, maka itu adalah ranah badan otonom,” jelas Gus Yusuf.
Menurut Gus Yusuf, Ansor Trenggalek adalah sebuah organisasi pergerakan yang selalu berupaya untuk bergerak dalam konteks sosial dan masyarakat. Oleh karena itu, sikap Ansor dalam menentang tambang emas dianggap sebagai langkah yang sesuai.
“Saya percaya Ansor adalah sebuah pergerakan. Sebagai pergerakan, tentu mereka akan melakukan upaya-upaya pergerakan, terutama dalam isu-isu sosial dan masyarakat. Menurut saya, ini sesuai dengan konteksnya,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah, Kecamatan Pule, Trenggalek tersebut.
Meskipun demikian, Gus Yusuf menjelaskan bahwa NU Trenggalek tidak memiliki sikap atau keberpihakan mendukung atau menolak tambang emas di Trenggalek oleh PT SMN dan investornya Far East Gold (FEG).
Menurutnya, hal ini bukan menjadi wilayah tindakan NU Trenggalek. Keputusan terkait tambang ini akan ditangani oleh divisi-divisi yang ada di bawah naungan NU Trenggalek.
“Maka, divisi-divisi yang memiliki keterkaitan akan menindaklanjuti isu pro dan kontra ini. Saya rasa ini bukan ranah kami di NU Trenggalek untuk ambil bagian,” tegas Gus Yusuf dengan penuh pengertian.