Jakarta – Analisis dari Sucor Sekuritas, Edward Lowis, nerangin kalau sebaiknya para investor ngincer saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), nih. Target harga Rp6.400 per saham. Ini berdasarkan PBV (price to book value) tahun 2024 yang diperkirakan 2,8 kali lipat.
Menurut Lowis, perkiraan ini dipicu oleh ROE (return on equity) yang diperkirakan bakal stabil di 23 persen, dengan biaya ekuitas (cost of equity) sekitar 12 persen.
“Kami nge-predict kalau ROE bakal stay di atas 20 persen, sejajar dengan bank-bank keren lainnya,” ungkap Lowis, Kamis (30/5) di Jakarta.
Keberhasilan BRI disebabkan oleh cabang yang menyebar dimana-mana dan upaya pemberdayaan yang berhasil, yang bikin bank BUMN ini bisa ngehasilin ROE yang oke di dunia keuangan Indonesia.
BBRI secara konsisten bikin margin bunga bersih (net interest margin/NIM) lebih dari 7 persen dalam 10 tahun terakhir, sedangkan industri lain rata-rata cuma sekitar 6 persen atau bahkan lebih rendah.
BRI tetep jadi bank dengan portofolio pembiayaan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbesar di Indonesia.
Sampai Maret 2024, total kredit udah nyampe Rp1.308,65 triliun atau tumbuh 10,89 persen dibanding tahun sebelumnya. Dari jumlah itu, sekitar 83,25 persen atau Rp1.089,41 triliun diperuntukkan buat segmen UMKM termasuk ultra mikro.
Portofolio Ultra Mikro (UMi) BRI lewat Pegadaian dan PNM juga dinilai oke dalam hal pertumbuhan. Ini karena kredit ultra mikro ini ngasih margin lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih kenceng dibanding kredit bank lain.
“Kontribusi dari anak perusahaan ini udah nyampe hampir 10 persen dari total di kuartal I 2024 (dibandingkan 6 persen di 2020), sementara laba bersihnya juga naik jadi 14 persen dari total (dibandingkan 10 persen di 2022),” jelas Lowis.
Tapi, Lowis juga ngaku kalo BRI punya tantangan dalam mengelola kualitas aset. Makanya, dia memprediksi pertumbuhan pendapatan bank ini bakal cenderung moderat, sekitar 5 persen hingga 10 persen YoY di 2024 dan 2025.
Sucor Sekuritas yakin BBRI tetep bakal punya posisi kuat di segmen pinjaman mikro yang bakal bikin NIM dan pertumbuhan BBRI di atas rata-rata industri dalam jangka menengah hingga panjang.
“Dan, kita yakin juga kalo cakupan kerugian pinjaman yang oke dan posisi modal yang kuat bakal bantu bank ini hadapi tantangan dalam jangka pendek,” tambah Lowis.
Di sisi lain, penelitian dari Jayden Vantarakis, Analis Macquarie, targetin harga BBRI lebih tinggi di angka Rp7.100 per saham. Sementara Victoria Venny dari MNC Sekuritas ngasih rekomendasi beli dengan target harga Rp6.300 per saham.
Rata-rata prediksi harga saham BBRI dari 35 analis yang digabungin Bloomberg bakal di Rp6.175 per saham dalam 12 bulan ke depan. Dari jumlah itu, 33 analis merekomendasikan beli untuk saham BBRI dengan pandangan yang bullish.
Viviana Dyah Ayu R.K, Direktur Keuangan BRI, bilang kalo manajemen lagi fokus untuk pastiin pertumbuhan perusahaan lebih baik dan sehat di masa depan, meskipun mungkin butuh beberapa koreksi kecil di jalan pendek.
“Buat para pemegang saham jangka panjang, perbaikan yang kita lakukan sekarang seharusnya bakal memberikan keuntungan yang lebih besar,” ungkap Dyah.