Surabaya – Perkembangan teknologi dan informasi banyak mengubah cara berbisnis Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) agar produk dan layanannya tetap relevan.
Terlebih di era pasca pandemi Covid-19 yang secara luar biasa mendisrupsi UMKM dan perubahan pola perilaku konsumen yang ternyata berlanjut hingga saat ini.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Kadin Surabaya H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti. Ia mengatakan UMKM wajib mengadaptasi teknologi dan digitalisasi. Salah satunya dengan menanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis UMKM.
Mas Andi, panggilan akrab H. M. Ali Affandi La Nyalla M. Mattalitti mengatakan, bagi pelaku UMKM, tentunya sering mengalami kesulitan dalam merangkai kata yang menarik bagi konsumen saat mereka ingin mendiskripsikan produk ataupun akan melakukan promosi.
“Nah, AI ini bisa menjadi solusi. Misal dengan menggunakan ChatGPT, UMKM akan terbantu. Hanya dengan memasukkan beberapa kata kunci, ChatGPT akan membantu merangkaikan kata promosi yang dibutuhkan,” kata Mas Andi, di Surabaya, Jumat(18/8/2023).
Pada kesempatan tersebut, Mas Andi juga mengajak salah satu UMKM, Nursoap untuk mempraktikkan penggunaan ChatGPT dalam membuat kalimat promosi produk.
Ibu Yus, owner Nursoap dipandu oleh Mas Andi memasukkan kata kunci tentang produk cuci piring Nursoap, keunggulan serta promosi yang diberikan. Tidak sampai satu menit, rangkaian kata yang cukup menarik pun telah muncul dan tersaji.
Sontak Bu Yus merasa senang dan terheran, ternyata cukup mudah untuk menggunakan teknologi ini dan pastinya sangat membantu dalam mempromosikan produk yang dijual.
“Teknologi ini memang berbayar, tetapi jika UMKM ingin menggunakannya, Kadin Surabaya akan siap membantu dan gratis,” kata Mas Andi.
Sebenarnya, lanjutnya, digitalisasi UMKM telah ditekankan oleh Kadin Surabaya sejak lama. Karena langkah ini adalah langkah praktis dan ekonomis untuk bisa menembus pasar lebih luas.
Tidak banyak modal yang dibutuhkan dalam melakukannya, hanya teman atau jaringan yang luas dan open minded atau membuka diri untuk mau belajar dari YouTube. Keinginan untuk mau maju dan teman yang banyak menjadi modal utama untuk sukses melaksanakan digitalisasi UMKM.
“Ekonomis karena sebenarnya digitalisasi bisa dengan menggunakan media sosial yang tidak berbayar, misal dengan menggunakan Instagram, Facebook atau tiktok. Ketiga media sosial ini cukup efektif sebagai media promosi,” ujarnya panjang lebar.
Dengan melakukan promosi di media online, maka UMKM akan tahu berapa banyak yang melihat iklannya dan berapa banyak orang yang ingin membeli tetapi tidak jadi. Sehingga hal ini akan menjadi bahan dalam melakukan evaluasi kedepan.
“Ini juga menjadi salah satu keunggulan media digital. Kalau dulu kita iklan di koran, kita tidak tahu berapa banyak konsumen yang telah membaca dan berapa banyak yang ingin membeli. Tetapi melalui media digital, semua bisa terekam,” tekannya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Founder @info_surabaya Andy Gindowijoyo bahwa keberadaan teknologi digital memang sangat dibutuhkan.
“Karena karakter konsumen pun saat ini sudah berubah. Sehingga pelaku usaha, khususnya UMKM juga harus mengikuti,” ujar Andy.
Penggunaan teknologi digital menjadi pintu masuk UMKM untuk sukses dan naik kelas.
“UMKM bisa dikatakan berhasil melakukan digitalisasi usahanya ketika mereka mampu menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan penjualan dan mampu melatih karyawan atau lingkungannya untuk memahami digitalisasi atau AI untuk kemajuan usaha dan naik kelas,” pungkasnya.