
Malang – IS (42), janda asal Kabupaten Malang bernasib apes. Mobilnya raib dibawa kabur pria yang ngaku sebagai pegawai pajak. IS kenal sama pelaku berinisial BA (51) di aplikasi jodoh sekitar Mei 2024 lalu.
Dari kenalan di aplikasi, mereka jadi akrab banget. BA, yang ternyata orang Madiun, ngaku sebagai pegawai kantor pajak pratama di Surabaya. Biar IS percaya, BA nunjukin kartu identitas tanda pengenal sebagai bukti.
“Tersangka ini ngaku sebagai duda dan kerja di Kantor Pajak Pratama Surabaya. Dia nunjukin kartu identitas tanda pengenal, terus berkenalan lah sama korban,” kata Kasat Reskrim Polres Malang, AKP Gandha Syah Hidayat, Selasa (11/6/2024).
Gandha nambahin, setelah kenalan lewat aplikasi, BA ngajak IS ketemuan langsung. IS yang kerja di bisnis properti sih oke-oke aja, berharap bisa bangun relasi.
Baca juga: Ini Penipu yang Bawa Kabur Mobil Janda di Malang
Nah, pada 17 Mei 2024, BA datang ke Malang buat ketemu IS dan pura-pura minat beli lahan perumahan. IS yang kejebak bujuk rayu BA, malah ikut bantu cariin lahan dan tanah kavling.
Mereka lalu mampir ke rumah temennya IS di perumahan Desa Sukodari, Kecamatan Wagir. Rumah dan mobil Toyota Yaris disitu emang dipercayain ke IS karena temennya lagi di luar negeri.
Waktu itulah BA kalap lihat kunci mobil Toyota Yaris seri S tahun 2023 dan kepikiran buat ngambil mobilnya. Saat IS keluar rumah bentar, BA ambil kunci yang ada di atas bufet TV dan kabur bawa mobil ke Sidoarjo, Jawa Timur.
“Korban keluar bentar dan ninggalin kunci kontak mobil Yaris di atas bufet TV. Tersangka langsung ambil kunci itu dan bawa kabur mobilnya,” jelas Gandha.
Polisi langsung nyelidikin setelah IS lapor ke Polsek Wagir. Tersangka akhirnya ketangkep di sebuah hotel di Kecamatan Sedati, Sidoarjo.
Pas diperiksa, terungkap mobil korban sempet disembunyiin di Pati, Jawa Tengah. Rencananya mobil itu mau dijual BA buat keuntungan sendiri.
“Kami amankan tersangka di Sidoarjo, dan mobilnya kami temuin di Pati, Jawa Tengah,” tandas Gandha.
BA sering nipu pake identitas palsu pegawai pajak dan sasarannya adalah wanita single atau janda yang dia kenal lewat media sosial. Dari pengakuan BA, udah ada dua korban yang kena tipu dan dimintain duit dengan berbagai alasan.
“Motifnya keuntungan ekonomi, modusnya selalu ngincer cewek single atau janda, udah sering dia ini nipu lewat aplikasi sosial media,” ungkap Gandha.
Sekarang BA udah jadi tersangka dan ditahan di rutan Polres Malang. Dia bakal dikenain pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.