Malang – Tiga turis asing bikin geger di Gunung Bromo gara-gara aksi pamer pantat mereka yang viral. Warga setempat, terutama tokoh adat Suku Tengger, merasa kesal banget karena tindakan itu dianggap nggak sopan dan nginjek-nginjek adat mereka.
Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, bilang kalau perbuatan para turis itu nggak cuma melanggar adat, tapi juga nggak etis.
“Para turis, baik lokal maupun asing, harus menghormati budaya dan adat istiadat setempat,” tegasnya.
Sunaryono juga nambahin, sopir jip wisata dan pelaku usaha pariwisata lainnya harus lebih tanggung jawab buat ngawasin dan mencegah tindakan nggak senonoh kayak gini. Soalnya, mereka tuh tuan rumah yang harus menjaga nama baik daerahnya.
Buat ngasih efek jera, Suku Tengger bakal ngasih sanksi adat buat tiga turis dan sopir jipnya. Ini sebagai peringatan biar kejadian serupa nggak terulang lagi. Sunaryono juga ngingetin pentingnya menjaga kesucian dan kesakralan Gunung Bromo, baik secara fisik maupun non-fisik.
Para pelaku usaha di sekitar Gunung Bromo juga diminta buat ikut menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, biar destinasi wisata ini tetap indah dan berkesan buat pengunjung. Mereka bakal menjalani ritual pembersihan sebagai bentuk tanggung jawab atas tindakan nggak pantas mereka.
Kejadian ini bermula saat tiga turis asing itu asyik foto-foto di atas jip dengan background Gunung Bromo, dan salah satu foto mereka yang pamer pantat viral di grup WhatsApp. Alhasil, jadi bahan perbincangan warga deh.