Surabaya – Pemerintah Kota Surabaya lagi siap-siap nih buat meresmikan kawasan Kota Lama, Minggu (23/6). Katanya, tempat ini bakal jadi destinasi wisata favorit baru di Jawa Timur, lho!
Hidayat Syah, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Surabaya (Disbudporapar), bilang Kota Lama ini gak cuma satu wilayah aja, tapi ada beberapa kawasan yang punya ciri khas masing-masing.
“Bagian utara Kota Lama ini kayak laboratorium arsitektur dunia, di sini orang bisa belajar arsitektur barat dengan nuansa kolonial, Eropa, dan negara-negara timur,” kata Hidayat.
Bagian utara Kota Lama ini membentang dari Jalan Kembang Jepun sampai Jalan Rajawali. Di antara dua lokasi ini ada Jembatan Merah yang melintasi Sungai Kalimas. Jembatan ini jadi saksi peristiwa heroik Arek-arek Suroboyo lawan tentara sekutu.
Di sisi barat ada banyak bangunan kolonial yang penuh sejarah, tempat terjadi pertempuran pejuang tanah air melawan sekutu dan menewaskan Jenderal AWS Mallaby.
“Peristiwa mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari 19 Oktober 1945 sampai 10 November 1945. Kawasan ini penuh dengan cerita heroik dan bangunan bersejarah,” tambahnya.
Di sisi timur Kota Lama, ada banyak bangunan bergaya Tiongkok, India, dan Arab. Area ini juga jadi kawasan wisata religi karena ada masjid dan makam Sunan Ampel.
Gak cuma itu, ada juga Langgar Gipo yang udah berumur 307 tahun di Jalan Kalimas Udik I nomor 51 Surabaya. Kalau Masjid Ampel didirikan tahun 1421, Langgar Gipo berdiri sejak 1717.
Hidayat bilang, Langgar Gipo ini jadi tempat penggemblengan santri sebelum melawan penjajah dan markas ulama buat strategi perang.
“Musala dua lantai ini juga jadi saksi sejarah pergerakan ketua umum PBNU pertama, KH Hasan Basri Sagipoddin atau Hasan Gipo. Masih banyak cerita sejarah lain yang bisa digali di Kota Lama Surabaya,” ujarnya.
Peresmian Kota Lama sekarang udah masuk tahap akhir. “Kita siapin semua kebutuhan masyarakat yang mau datang menikmati wisata Kota Lama,” kata Hidayat.
Irvan Wahyudrajad, Kepala Bappedalitbang Surabaya, bilang ada tiga transportasi umum yang disiapkan buat wisatawan: Suroboyo Bus, Trans Semanggi, dan Wara-Wiri. Tapi Trans Semanggi dan Wara-Wiri cuma jadi penghubung ke Suroboyo Bus yang punya rute ke Kota Lama.
“Dengan transportasi ini, wisatawan bisa mudah keliling dan nikmati bangunan bersejarah di Kota Lama Surabaya,” tutupnya.