Probolinggo – Seorang suami di Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo, nekat bacok istrinya sendiri hingga terluka parah dan harus dilarikan ke rumah sakit. Tragedi ini bikin geger warga sekitar pada Sabtu (6/7/2024) pagi.
Kejadian ini terjadi di Dusun Krajan, Desa Triwungan, Kecamatan Kotaanyar, Probolinggo, sekitar jam 9 pagi.
Pelaku bernama Zainul Arifin (24), sementara korban adalah istrinya sendiri, Arofah (18), yang mengalami luka serius akibat serangan brutal tersebut.
Korban langsung dibawa ke RS Rizani, Paiton, untuk mendapatkan perawatan intensif akibat luka di kepala dan kakinya.
Menurut tetangga korban, M Khairi, hubungan rumah tangga Zainul dan Arofah memang sering diwarnai cekcok.
“Mereka sering ribut, nggak tahu masalah apa, tapi kali ini sampai nekat bacok istrinya,” kata Khairi.
Sebelum insiden pembacokan ini, Zainul pernah dilaporkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Probolinggo oleh istrinya, namun laporan itu tiba-tiba dicabut.
“Pernah dilaporin ke PPA, tapi dicabut. Sehari-harinya mereka ngamen keliling,” tambah Khairi.
Kanit Reskrim Polsek Kotaanyar, Aiptu Agung Dewantara, mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan menyita celurit yang digunakan Zainul untuk membacok istrinya.
“Pelaku sudah diamankan dan TKP sudah dipasang garis polisi. Kasus ini akan dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Probolinggo,” kata Aiptu Agung.
1. Apa yang terjadi di Probolinggo?
Seorang suami nekat membacok istrinya sendiri hingga terluka parah di Kecamatan Kotaanyar, Kabupaten Probolinggo.
2. Siapa pelaku dan korban dalam insiden ini?
Pelakunya adalah Zainul Arifin (24) dan korbannya adalah istrinya sendiri, Arofah (18).
3. Bagaimana kondisi korban sekarang?
Korban mengalami luka parah di kepala dan kaki, dan sedang dirawat di RS Rizani, Paiton.
4. Apakah pelaku sudah ditangkap?
Ya, pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian dan kasus ini akan dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Probolinggo.
5. Apa yang menyebabkan insiden ini terjadi?
Menurut tetangga korban, hubungan rumah tangga mereka sering diwarnai cekcok, yang akhirnya berujung pada pembacokan.