banner pilkada 2024

Gak Nyangka! Relawan PMI Kota Batu Maling Komputer Kantor

Relawan PMI, RK alias Kipli, warga Kecamatan Batu, Kota Batu. Pria 30 tahun ini ketahuan nyolong 1 unit komputer di kantor PMI Kota Batu.

BatuSatreskrim Polres Batu nangkep seorang relawan PMI, RK alias Kipli, warga Kecamatan Batu, Kota Batu. Pria 30 tahun ini ketahuan nyolong 1 unit komputer di kantor PMI Kota Batu.

“Tersangka kami amankan di rumahnya sekitar pukul 01.00 WIB,” ujar Kasatreskrim Polres Batu AKP Rudi Kuswoyo saat dihubungi detikJatim, Sabtu (22/6/2024).

Penangkapan ini setelah polisi dapet laporan dari Ketua PMI Kota Batu Abdul Muntolib. Dia laporin 1 unit komputer di kantor PMI Kota Batu hilang dicuri.

Berdasarkan keterangan Abdul ke polisi, pelapor pertama kali tahu komputer hilang pada Kamis (20/6) pukul 05.10 WIB. Saat itu, pelapor dateng ke markas PMI Kota Batu buat naro tas kerja.

Sampai di depan kantor PMI Kota Batu, pelapor liat kondisi pintu depan kebuka. Pas masuk ke dalam kantor, kondisi gelap, dikira token listrik abis.

“Selanjutnya pelapor periksa alat meteran dan mendapati speedometer listrik dalam keadaan mati. Pelapor lantas nyalain speedometer dan lampu nyala,” terang Rudi.

“Ketika pelapor balik ke dalam kantor, dia kaget liat 1 unit komputer milik PMI Kota Batu yang ada di atas meja administrasi hilang. Dari situ, akhirnya dia lapor ke kami,” sambungnya.

Setelah dapet laporan, Satreskrim Polres Batu langsung nyelidikin sampe akhirnya berhasil ungkap identitas pelaku. Berdasarkan pengakuan tersangka ke polisi, dia lakuin aksinya sendirian.

“Awalnya pelaku masuk ke kantor PMI dengan cara matiin saklar listrik biar CCTV mati. Abis itu, pelaku ambil kunci kantor PMI yang disimpan di sebelah tempat cuci tangan,” ungkap Rudi.

“Pas udah masuk ke dalam kantor, pelaku langsung ambil 1 unit PC All In One merk HP tipe 22 Inch DF 1003D core i3 111564/1TB warna hitam dan kabur,” sambungnya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 363 sub 362 KUHP tentang tindak pidana pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!