Surabaya – Sebanyak 30 orang santri terbaik dan berprestasi utusan dari Pondok Pesantren yang ada di Jawa Timur, dilepas oleh Gubernur JawaTimur Dr (HC) Hj. Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi, Jumat (10/11/2023).
Para santri terbaik tersebut adalah penerima beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk Studi ke Universitas Al-Azhar Kairo Angkatan ke-3 tahun 2023.
Gubernur Khofifah dalam sambutan pengarahannya menyampaikan harapannya kepada para mahasiswa agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya.
“Karena tujuan utama mencari ilmu, maka pesan saya carilah ilmu sehingga alim, kalau sudah berilmu dan alim amalkan ilmu yang didapat untuk mengabdi memajukan pesantren dan memberikan pencerahan ke masyarakat”, demikian harapnya.
Lebih lanjut Khofifah menyampaikan, bahwa di Mesir banyak orang alim dan banyak waliyullah, carilah ilmu kepada mereka dan carilah keberkahan selama di Mesir.
“Salah satu contoh orang alim dan waqila seorang wali, beliau adalah dokter yang doktor dan guru besar, sekaligus mursyid 6 tarikat, rumahnya lantai 5, di lantai dasar adalah masjid, tempat beliau mengajar dan riyadhah. Beliau dikenal sebagai sosok yg memiliki ketinggian spuritual dan intelektual. Beliau seorang dosen yg istiqamah mengajar dan istiqamah riyadhah. Saya berharap kalian bisa belajar kepada beliau dan tentu orang-orang alim seperti beliau di sana,”ujarnya.
Sebelumnya, para santri ini telah mengikuti 3 tahapan seleksi. Mereka berhasil menyisihkan ratusan pendaftar dari pesantren-pesantren di Jawa Timur dalam seleksi yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jawa Timur.
Sebuah Lembaga yang dibentuk oleh Gubernur untuk memfasilitasi pelaksanaan program beasiswa peningkatan kualitas SDM Pesantren, diantaranya memastikan kelayakan calon penerima beasiswa.
Selain seleksi administrasi, calon penerima beasiswa harus mengikuti test membaca kitab kuning dan mensyarahinya. Selain itu, peserta harus lulus test potensi akademik dan wawasan kebangsaan.
Tahap selanjutnya, mereka harus berhasil melewati ujian CBT Bahasa Arab dan Muhadatsah (conversation) dengan penguji langsung dari Markaz Syeikh Zayed (MSZ), Lembaga Bahasa Universitas Al-Azhar Kairo.
Dan sebanyak 30 besar yang lolos melewati beberapa tahapan ujian ini kemudian diwajibkan mengikuti matrikulasi Bahasa di Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (PUSIBA) di Jakarta selama 5 bulan.
Ketua LPPD Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. KH. Abd. Halim Soebahar, MA., dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang memberikan dukungan dan perhatian pada penguatan pesantren melalui program-program peningkatan kualitas SDM Pesantren. Khususnya kepada Gubernur Khofifah yang bersedia turun langsung untuk mengawal program ini.
“Banyak perubahan policy baik dari Mesir maupun Kementrian Agama yang tidak mungkin kami selesaikan sendiri, kecuali atas bantuan langsung dari Ibu Gubernur yang mengawal secara langsung program Beasiswa Al-Azhar ini”, demikian Prof. Halim menyampaikan apresiasinya, dalam rilis LPPD Jatim.
Lebih lanjut Prof. Halim juga menjelaskan, bahwa Program ini merupakan legasi Ibu Gubernur. Sejak awal masa kepemimpinannya Ibu Gubernur terus meningkatkan kuantitas dan kualitas program beasiswa bagi pengembangan kualitas SDM pesantren.
Seperti diketahui, sebelumnya program beasiswa Pemprov Jatim hanya diberikan untuk Program S1 PTKI bagi para guru Diniyah. Kini, selain bagi Guru Madin, beasiswa juga menjangkau para hafidh-hafidhah untuk melanjutkan studinya di S2 PTKI. Selain itu, bagi dosen PTKI Pesantren dan Ma’had Aly juga diberikan kesempatan beasiswa untuk Program Doktor (S3).
Selain itu, Gubernur juga memberikan beasiswa untuk Ma’had Aly, Perguruan Tinggi Khas Pesantren, baik untuk jenjang S1 (Marhalah Ula) maupun S2 (Marhalah Tsaniyah). Sejak 3 tahun terakhir, Gubernur juga manambahkan jenis beasiswa baru untuk diakses para santri pondok pesantren, yakni beasiswa untuk melanjutkan studi ke Universitas Al-Azhar Kairo.
Acara diakhiri sesi foto bersama 30 orang mahasiswa penerima beasiswa dengan Ibu Gubernur, Pengurus LPPD dan para pejabat Pemprov.
Selanjutnya, 30 mahasiswa diberi kesempatan untuk pulang ke kampung halamannya dan akan diberangkatkan ke Kairo melalui Bandar Udara Soekarno-Hatta pada 16 November 2023 yang akan dating. (*)