Ketua Pondok Angkat Bicara Soal Siswa MTs Paciran Meninggal Diduga Dianiaya

“Saya membangunkannya dan dia tidak merespons, tubuhnya sudah kaku,” kata Danang.

Selama dirawat di kamar pengurus, MHN telah diberikan obat.

“Ketika saya tanyakan, mereka mengatakan sudah memberinya obat,” katanya.

Ketika mereka menemukan bahwa tubuh MHN sudah kaku, Danang dan seorang pengurus pondok membawanya ke dokter praktik partikelir di Desa Kranji.

“Setelah diperiksa oleh dokter, baru dipastikan bahwa MHN telah meninggal,” ungkap Danang.

[irp]

Selanjutnya, MHN dibawa kembali ke pondok pesantren untuk sementara waktu. Berdasarkan hasil musyawarah pengurus dan arahan kiai pengasuh pondok, korban kemudian dibawa ke RS Suyudi.

“Pagi itu, saya bersama dengan Pak Nur Salim, wali kelas MHN, pergi ke rumah orang tua siswa di Pambon Brondong,” jelasnya.

Mereka memberitahu orang tua MHN, Basuni, bahwa putra mereka berada di RS Suyudi.

[irp]

“Kami hanya memberitahu bahwa putra Pak Basuni sedang berada di RS Suyudi,” kata Danang.

Danang menegaskan bahwa tidak ada dugaan penganiayaan terhadap almarhum. Bahkan saat MHN mencuci baju bersama seorang teman berinisial N, tidak ada masalah yang terlihat. Temannya, N, juga mengakui bahwa mereka masih sempat bercanda.

Halaman: 1 2 3
Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!