banner pilkada 2024

Paman Bikin Geger! Keponakan Tewas Ditusuk Keris Pusaka di Bangkalan

Jenazah keponakan yang dibunuh pamannya dengan keris di Tanah Merah Laok, Bangkalan. (sumber: istimewa)

Bangkalan – Aksi cekcok di Bangkalan berujung maut. Seorang paman membunuh keponakannya saat terjadi cekcok. Sang keponakan tewas usai ditusuk keris pusaka milik pamannya.

Kejadian ini berlangsung di Desa Tanah Merah Laok, Kecamatan Tanah Merah, Bangkalan pada Minggu (30/6/2024) pagi. Saat ini, paman korban yang merupakan pelaku pembunuhan itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya membeberkan detik-detik menegangkan saat peristiwa itu terjadi. Ia mengatakan, kejadian ini bermula ketika pelaku yakni Hana’i (60) membantu menurunkan terop usai acara pernikahan keponakannya yang merupakan adik korban.

Saat kejadian, Hana’i sempat berseteru dengan ayah tiri korban di tempat itu. Perseteruan bermula saat ayah korban menegur Hana’i lalu terjadilah cekcok antarkeduanya.

Usai cekcok, ayah tiri korban masuk ke dalam rumah. Sedangkan Hana’i juga pergi pulang ke rumahnya yang hanya berjarak 50 meter.

“Pelaku mengira, ayah korban ini masuk ke dalam rumah untuk mengambil senjata. Makanya dia kembali ke rumah dan menyiapkan senjata di balik bajunya,” ujarnya, Senin (1/6).

Aksi cekcok itu juga didengar korban yakni Ali Mashur (41). Tak terima adanya kejadian cekcok itu, ia lantas mendatangi rumah Hana’i yang merupakan pamannya.

Hana’i yang sudah membawa senjata di balik bajunya itu tiba-tiba dimarahi oleh Mashur. Bahkan, korban sempat memiting pamannya dan memukulinya hingga babak belur.

Saat aksi pemukulan terjadi, Hana’i berusaha melawan dan lepas dari pitingan Mashur. Pada saat itulah Hana’i, mengeluarkan kerisnya dan menusukkannya kepada korban.

“Pelaku menusuk korban pada bagian kiri sebanyak satu kali,” imbuhnya.

Keris tersebut masuk ke tubuh korban sedalam 9,5 cm dan mengenai organ jantung korban. Di saat itu, korban sempat melawan dan keduanya dilerai keluarganya.

“Korban lalu dibawa ke Puskesmas Kwanyar namun meninggal dalam perjalanan. Korban lalu dibawa ke RSUD Syamrabu untuk divisum,” jelasnya.

Dari pengakuan pelaku, keris yang digunakan itu merupakan keris pusaka yang telah ia miliki sejak belasan tahun lalu. Bahkan keris itu kerap dia mandikan setiap setahun sekali.

“Saya rutin menyucikan keris itu setahun sekali,” ucap Hana’i.

Hingga kini, keris itu masih dalam pencarian polisi. Pelaku juga tak mengetahui keberadaan keris itu sebab pasca kejadian banyak orang berkerumun sehingga keris itu hilang.

Akibat perbuatannya, pelaku dikenai pasal 338 subsider pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang lain kehilangan nyawa dengan ancaman 15 tahun penjara.

FAQ (Pertanyaan Umum)

Apa yang terjadi di Desa Tanah Merah Laok? Aksi cekcok antara paman dan keponakannya berujung maut, di mana sang keponakan tewas ditusuk dengan keris pusaka.

Siapa yang menjadi korban dalam kejadian ini? Korban adalah Ali Mashur (41), yang tewas usai ditusuk pamannya, Hana’i.

Mengapa Hana’i menusuk Ali Mashur? Hana’i menusuk Ali Mashur setelah terjadi cekcok dan Ali memukulinya hingga babak belur.

Apa hukuman yang dihadapi Hana’i? Hana’i dikenai pasal 338 subsider pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan orang lain kehilangan nyawa dengan ancaman 15 tahun penjara.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!