
Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdianto
TULUNGAGUNG, Siaranesia.com – Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdianto S.H., S.I.K., M.T.C.P mengungkapkan perkembangan terbaru penyelidikan kasus penemuan jenazah bayi laki-laki yang dikubur di samping rumah di Desa Sanggrahan, Kecamatan Boyolangu.
Hasil pemeriksaan memastikan bayi tersebut meninggal karena ditenggelamkan oleh ibunya sendiri, MA (23), yang saat ini masih menjalani perawatan medis di RSUD Tulungagung.
“Benar bahwa bayi tersebut meninggal karena ditenggelamkan. Bayi lahir pada pagi hari, sempat dimandikan sore harinya, dan mendapatkan susu UHT yang dibeli melalui jasa pengantaran instan.
Karena kehabisan uang, MA memberikan minuman pocari. Saat bayi menangis, dia memasukkan jarinya ke mulut bayi agar tenang. Kemungkinan karena panik, bingung, tidak tahu, dan tidak mampu merawat bayi, ditambah tekanan mental serta rasa malu, MA melakukan perbuatan tersebut,” terang Kapolres, Kamis (14/8/2025).
Berdasarkan keterangan tiga saksi, bayi lahir pada Selasa sekitar pukul 11.00 dalam kondisi hidup, kemudian meninggal pada Rabu malam.
Jenazah dimakamkan oleh MA pada Kamis dini hari sekitar pukul 04.00. Warga setempat kemudian mencium bau tidak sedap dan menemukan lokasi penguburan.
Kapolres menjelaskan, MA hidup sebatang kara tanpa keluarga yang mendampingi. Ia mengalami tekanan berat dan tidak memiliki kerabat untuk dimintai bantuan. Polisi bekerja sama dengan Dinas Sosial memberikan pendampingan psikologis dan sosial selama proses penyidikan.
“Hingga kini, proses hukum masih berjalan. Pemeriksaan terhadap MA sudah dilakukan, dan kami masih menunggu kondisinya pulih sepenuhnya. Untuk ayah biologis bayi, informasinya masih kami dalami dan akan kami sampaikan jika ada perkembangan,” tambah Kapolres.
Dari informasi awal, ayah bayi tersebut merupakan mantan tunangan MA.
Hubungan mereka berakhir sejak April, sekitar lima bulan sebelum kelahiran bayi.
Kasus tragis ini masih dalam tahap penyidikan lebih lanjut oleh Polres Tulungagung, sambil memastikan aspek hukum dan kemanusiaan berjalan beriringan.
Jurnalis : Linda