banner pilkada 2024

Istri Bakar Suami Gara-Gara Gak Dikasih Nafkah Batin

Ilustrasi orang terbakar. (sumber: istimewa)

Kediri – Teriakan perempuan minta tolong tiba-tiba bikin heboh warga Perumahan Wilis Indah II, Kediri. Warga yang denger langsung keluar rumah. Ternyata, suara itu dari rumah Siti Masitoh.

Perempuan 30 tahun itu histeris di depan rumahnya yang lagi kebakaran. Warga yang datang langsung coba matiin api pakai alat seadanya di rumah Jalan H nomor 1 itu.

Baru aja api berhasil dipadamkan, warga kaget banget nemuin mayat laki-laki yang udah gosong. Belakangan, mayat itu diketahui sebagai Marno, suaminya Masitoh.

Kasus kebakaran yang bikin Marno meninggal ini langsung dilaporin ke polisi. Polisi yang datang langsung olah TKP dan penyelidikan.

Penyelidikan dipimpin langsung sama Kapolres Kediri Kota waktu itu, Kompol Tomsi Tohir. Sejumlah saksi yang tau kejadian kebakaran itu langsung diperiksa. Termasuk Masitoh.

Dalam keterangannya, Masitoh bilang kebakaran itu gara-gara korsleting listrik. Dia juga bilang suaminya kejebak di dalam rumah.

Tapi, petugas yang olah TKP nemuin fakta lain kalau sumber api ternyata dari tubuh Marno. Bukan dari arus pendek listrik seperti yang dibilang Masitoh.

Dugaan Marno dibakar sama istrinya pun muncul. Masitoh kemudian diamankan ke Mapolres Kediri Kota dan diperiksa intensif.

Di depan penyidik, Masitoh akhirnya ngaku udah ngebunuh dan bakar suaminya. Dia jelasin, sebelum ngebakar, dia duluan ngabisin suaminya pakai parang, Rabu, 2 Oktober 2002.

Untuk ngilangin jejak pembunuhan, Masitoh akalin dengan bakar tubuh Marno. Dia pengen suaminya keliatan tewas karena kebakaran rumah.

Yang bikin lebih kaget lagi, Masitoh bilang dia nekat ngebunuh karena Marno gak pernah lagi kasih nafkah batin. Masitoh cerita kalau Marno sering nolak diajak berhubungan badan.

Sakit hati Masitoh makin parah karena Marno sering tidur membelakangi dia. Marno juga suka nyendiri dan gak mau lagi kumpul sama anak-anaknya.

Marno dan Masitoh udah nikah selama 17 tahun. Mereka punya dua anak, laki-laki yang waktu itu berumur 16 tahun dan 9 tahun.

Di mata warga, Marno dan Masitoh dikenal sebagai keluarga yang baik, meskipun jarang banget nongkrong sama tetangga. Pengakuan Masitoh yang udah bakar suaminya bikin tetangganya shock abis.

Masitoh ngaku nyesel banget sama apa yang dia lakuin. Tapi nasi udah jadi bubur. Polisi lalu menetapin Masitoh sebagai tersangka dan kenain Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Baca Juga
Ayo ikut berpartisipasi untuk mewujudkan jurnalistik berkualitas!
Jurnalistik Berkualitas Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!