Surabaya – Di RSU dr Soetomo, masalah sendi di Indonesia masih tinggi, dengan 50-100 pasien setiap harinya.
Dokter spesialis bedah ortopedi, dr Tri Wahyu Martanto SpOT(K), menjelaskan bahwa pola pasien terbagi menjadi dua kelompok di RSU tersebut.
Pasien kelompok pertama adalah mereka yang mengalami trauma seperti kecelakaan, yang selalu ditangani di IGD dengan jumlah pasien sekitar 2-5 per hari. Sedangkan pasien kelompok kedua langsung menuju poliklinik.
Setiap harinya, jumlah pasien yang datang dengan keluhan tulang atau sendi ke poliklinik mencapai 100 orang. Selain itu, dilakukan pula tindakan operasi dengan puluhan pasien setiap harinya.
Dr Tri menyampaikan bahwa di poliklinik, pasien datang dengan berbagai keluhan seperti penuaan, kelainan bawaan, tumor, dan infeksi. TBC masih menjadi masalah utama di Indonesia, terutama TBC tulang belakang yang masih sering masuk poliklinik orthopedi.
“Rata-rata terdapat 20 pasien per hari yang menjalani operasi. Jumlah pasien yang datang ke RSU dr Soetomo tidak mengalami penurunan, malah semakin bertambah. Poliklinik menerima sekitar 50-an pasien per hari, bahkan ada lebih dari 100 pasien,” ungkap dr Tri.
Dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan saling berbagi pengalaman dalam bidang orthopedi, FK Unair menjalin kerjasama dengan Leiden University Medical Center (LUMC) Belanda. Profesor Rob GHH Nelissen MD PhD, Kepala Departemen LUMC, diangkat sebagai Adjunt Profesor di FK Unair.
Dr Tri menjelaskan bahwa Prof Nelissen adalah seorang ahli dalam bidang Arthroplasty atau pergantian sendi. Di Eropa, mereka memiliki teknologi medis tercanggih untuk mendukung pengobatan tersebut.
“Kerjasama antara Unair dan Leiden bertujuan untuk mengembangkan pelayanan orthopedi. Prof Nelissen bukan hanya ahli bedah ortopedi, tetapi juga seorang peneliti yang telah menghasilkan banyak karya dalam pengobatan tulang dan sendi. Melalui kerjasama ini, akan terjadi pertukaran pengetahuan antara kedua institusi,” kata dr Tri.
Operasi pergantian sendi bertujuan untuk mengembalikan fungsi sendi pada tubuh. Di Indonesia, terdapat banyak keluhan pada lansia.
Prof Nelissen mengungkapkan bahwa kedatangannya ke Surabaya adalah untuk berbagi pengalaman dengan para dokter orthopedi di FK Unair. Menurutnya, terdapat perbedaan kasus antara Indonesia dan Belanda. Di Indonesia, kasus tulang dan sendi akibat kecelakaan lebih banyak, sedangkan di Belanda lebih sedikit.
Mereka saling berbagi pengetahuan tentang pengembangan alat-alat medis di Eropa, prosedur peminjaman, dan lainnya. Tujuannya adalah agar pasien merasa aman saat menjalani perawatan.
Selanjutnya, Unair dan Leiden akan melakukan pertukaran mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) selama tiga hingga enam bulan. Program ini mencakup penelitian bersama dalam bidang orthopedi, pertukaran staf pengajar, dan pendidikan dokter spesialis. Hal ini akan berkontribusi pada pengembangan penelitian dan program di Indonesia dengan kolaborasi bersama Leiden.